Berita Sumbawa
Kronologi Banjir Bandang Sumbawa, Rendam Rumah Warga hingga Putusnya Jembatan Cinta
Banjir bandang menerjang lima desa di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin, 14 Februari 2022.Sejumlah fasilitas rusak.
Penulis: Galan Rezki Waskita | Editor: Sirtupillaili
Laporan wartawan Tribunlombok.com, Galan Rezki Waskita
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA - Banjir bandang menerjang lima desa di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin, 14 Februari 2022.
Akibatnya, sejumlah fasilitas umum hingga objek wisata porakporanda.
Khaeruddin, kepala Desa (Kades) Kalimango, Kecamatan Alas menceritakan, banjir terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi.
Hujan yang mengguyur Marente, mulai pada jam 14.00 WITA.
Selama empat jam lebih hujan mengguyur membuat volume air bendungan Desa Marente meluap.
Banjir kemudian menyapu area persawahan hingga tempat wisata.
"Fasilitas wisata Tiu Batu, Baringin Kembar, Tiu Kele porakporanda," katanya.
Fasilitas objek wisata itu tersapu arus banjir.
Baca juga: Banjir Bandang di Sumbawa, Saluran Irigasi Rusak, 148 Hektare Sawah Terancam Gagal Tanam
Baca juga: Banjir Terjang 5 Desa di Sumbawa, Satu Jembatan Putus
Lebih lanjut, ia menerangkan pipa air PDAM juga turut hanyut.
Meski demikian, Khairuddin bersyukur tidak ada korban jiwa dalam bencana ini.
Lima desa yang terdampak banjir yakni Desa Marente, Desa Kalimango, Desa Dalam, Desa Juran Alas, dan Desa Luar, Kecamatan Alas.
Banjir itu terjadi pada Senin, (14/2/2022), sekitar pukul 16.00 WITA.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa menunjukkan, banjir berawal dari terbentuknya awan cumulonimbus.
Hujan kemudian mengguyur daerah setempat.
Akibatnya, lahan yang tandus karena penebangan liar tidak mampu menahan air.
Selain itu, sedimentasi dan penumpukan sampah di wilayah sungai juga turut menjadi pemicu banjir.
Akhirnya air tersumbat dan kemudian meluap ke pemukiman warga.
Penyumbatan saluran irigasi juga bagian dari pemicu luapan tersebut.
Dari gambar dan video yang berhasil didapatkan TribunLombok.com, air mencapai ketinggian pinggang hingga dada orang dewasa.
Beberapa tanaman perkebunan ikut terseret air.
Banjir ini juga menyebabkan putusnya Jembatan Cinta di Desa Luar, Kecamatan Alas.
Jembatan Cinta ini merupakan jembatan utama yang menunjang aktivitas sehari-hari warga.
Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Air akhirnya mulai mereda dan perlahan surut pada pukul 18.00 WITA.
(*)