MotoGP Mandalika 2022

Estimasi Penonton 100 Ribu, Ini Persiapan yang Harus Dimatangkan Menjelang MotoGP Mandalika 2022

Djoko menyampaikan beberapa hal terkait transportasi MotoGP Mandalika yang sebenarnya sudah bisa diterima tapi perlu dipertimbangkan lagi teknisnya

Penulis: Laelatunniam | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/LAELATUNNI'AM
Kapolda NTB Irjen Pol Djoko Poerwanto (paling kiri) memberi pemaparan saat Rakor Manajemen Rekayasa Lalu Lintas MotoGP Mandalika di Mataram Senin (14/2/2022) lalu. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kapolda NTB Irjen Pol Djoko Poerwanto menghadiri rapat koordinasi manajemen rekayasa lalu lintas dan moda transportasi MotoGP Mandalika.

Djoko menyampaikan beberapa hal terkait transportasi MotoGP Mandalika yang sebenarnya sudah bisa diterima, hanya saja perlu dipertimbangkan kembali teknis pelaksanaannya.

"Kalau melihat skemanya dan penjelasan yang disampikan, harusnya sudah nyambung, akan tetapi harus kita pikirkan kembali teknis pelaksanaannya," ujar Djoko.

Hal itu disampaikannya menanggapi paparan rekayasa lalu lintas dari Dirlantas NTB, Kombes Pol Djoni Widodo, dalam kegiatan di Mataram Senin (14/2/2022) lalu.

Baca juga: Intip Kesiapan Hotel di Lombok Jelang MotoGP Mandalika, Sterilisasi Kamar dengan Sinar Ultraviolet

Baca juga: Panduan Menuju Sirkuit Mandalika, Jumlah Shuttle Bus, Titik Keberangkatan, Waktu dan Jarak Tempuhnya

Baca juga: 4 Fakta Hotel Jayakarta, Tawarkan Konsep Tradisional yang Cocok Bagi Penonton MotoGP Mandalika 2022

Alumni Akpol 1989 ini menambahkan, pertimbangan utama dalam mengatur lalu lintas adalah pergerakan penonton.

"Estimasi penonton yang kita sepakati 65 ribu tapi kita harus membayangkan 100 ribu penonton,
bayangkan aja dulu 100 ribu penonton," ujarnya.

Mantan Dirtipidkor Bareskrim Polri ini mewanti-wanti jajarannya untuk membuat rencana yang matang.

Tujuannya supaya persiapan semua pihak dalam menyambut MotoGP dalam keadaan maksimal.

Sehingga tim pengamanan yang bertugas benar-benar mengetahui tugas masing-masing ataupun tugas bersama-sama ketika pelaksanaan motoGP.

"Tiga puluh hari menjelang MotoGP, waktu yang tidak bisa kita gunakan untuk berleha-leha lagi dan kita harus tetap komunikasi," tegas jenderal bintang dua ini.

Disampaikan, perpindahan penonton dari peswat atau kapal di 5 koridor pintu masuk harus dipetakan dengan matang.

Antara lain sejumlah skenario seperti penonton menggunakan shuttle bus atau angkutan sewa khusus (ASK).

Pemetaan ini harus segera disepakati dan kemudian disosialisasikan kepada masyarakat sejak awal secara berulang-ulang.

"Kunci kesuksesan kita bersama dalam menyelenggarakan event ini terletak pada bagaimana kita bisa mengatur ke-lima pintu masuk MotoGP tersebut," lanjut Djoko.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved