MotoGP Mandalika 2022
Tim Formula 1 Temui Gubernur NTB, Sirkuit Mandalika Disebut Layak Jadi Lokasi Balap F1
Setelah menjadi tuan rumah MotoGP, dan World Superbike, Pemprov NTB kini berupaya menjadikan Sirkuit Mandalika sebagai lokasi balap Formula 1.
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Setelah menjadi tuan rumah MotoGP, dan World Superbike, Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB) kini berupaya menjadikan Sirkuit Mandalika sebagai lokasi balap jet darat Formula 1 (F1).
Rencana itu bukan isapan jempol.
Hari ini, 14 Februari 2022, Gubernur NTB Zulkieflimansyah menerima kedatangan promotor F1, Gerwin Beran, di ruang kerja gubernur NTB.
“Bersama Mr Gerwin Beran dari Tim Formula 1 mendiskusikan langkah lebih lanjut tentang rencana Formula 1 di Sirkuit Mandalika, Lombok NTB,” kata Gubernur Zul, di Mataram.
Doktor ekonomi industri ini menyampaikan, tim Formula 1 telah melihat langsung Sirkuit Mandalika.
Menurutnya, mereka sangat terkesima dengan keindahan dan keamanannya.
“Beliau sangat terkesima dengan Sirkuit Mandalika, sangat pas dan memadai untuk penyelenggaraan Formula 1,” tambahnya.
Baca juga: Bisa Seberapa Cepat Marquez Cs di Sirkuit Mandalika? Hitung-hitungan Lap Time MotoGP, F1, dan LMP2
Gubernur Zul berharap, ikhtiar NTB bersama pemerintah pusat dan pihak lainnya bisa berbuah manis.
Sehingga NTB kembali mencatatkan sejarah seperti penyelenggaraan World Superbike (WSBK) 2021.
“Doakan agar diskusi selanjutnya dengan pihak Formula 1 berbuah manis dan sesuai dengan harapan,” harapnya.

Balap F1 atau FIA Formula One World Championship merupakan kelas tertinggi balap mobil kursi tunggal yang diatur oleh Federasi Otomotif Internasional (FIA). Event ini merupakan milik Formula One Group.
Sirkuit Teraman di Dunia
Gelaran tes pramusim MotoGP Mandalika 2022 meninggalkan kesan baik bagi para pembalap.
Sebelumnya, pembalap tes pramusim MotoGP Mandalika 2020 menyebut Sirkuit Mandalika sebagai sirkuit tercantik di dunia.
Kini, pembalap nasional Rifat Sungkar (43) menyebutkan jika Sirkuit Mandalika merupakan sirkuit yang paling aman di dunia.
Pernyataannya ini ia sampaikan langsung saat diwawancarai tribunlombok.com, Minggu (13/2/2022) di Sirkuit Mandalika.

Ia menyebutkan jika Sirkuit Mandalika memiliki keunggulan dari sisi flow, speed dan positioning.
Artinya, jika pembalap mengalami insiden saat balapan, risiko yang didapat cenederung kecil.
Rifat Sungkar menyampaikan ini bukan tanpa alasan.
Sebab menurutnya, jarak antara lintasan Sirkuit Mandalika dengan pagar pembatas itu sangat jauh.
Oleh karenanya jika terjadi kecelakaan pembalap maka dia tidak akan menabrak dinding pembatas.
Pria peraih 8 kali Juara Nasional Reli ini kemudian membandingkan antara Sirkuit Monaco dengan Sirkuit Mandalika.
Jika jarak antara dinding pembatas dengan lintasan itu sangat dekat, maka potensi tinggi benturan saat ada insiden cukup tinggi.
"Jadi jika terjadi apa-apa dikit, pembalap langsung menabrak dinding pembatas," ucapnya.
Kalau terjadi insiden maka ada ruang risiko bagi pembalap.
Artinya selama proses terjadinya kecelakaan mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari resiko cedera yang parah.
"Itu merupakan keunggulan dari Sirkuit Mandalika ya menurut hemat saya," tambahnya.
Rifat Sungkar juga menyebutkan mengenai luasnya gravel yang ada di Sirkuit Mandalika.
Kerikil kecil ini memungkinkan pembalap untuk menghindari resiko cedera yang lebih parah karena antara aspal dengan dinding pembatas itu cukup jauh.
Oleh karenanya Rifat Sungkar menyebutkan jika antara liburan dengan balapan menjadi satu.
"Saya menilai 10/10 untuk Sirkuit Mandalika ini," ujarnya.
Pernyataan dari Rifat ini juga dikuatkan oleh Priandhi Satria selaku Direktur Utama MGPA.
Priandhi Satria yang juga mantan pembalap ini menyebutkan jika dirinya sangat sering menjajal Sirkuit Mandalika.
Sebagai hasilnya ia menyebutkan selain sebagai sirkuit teraman, Sirkuit ini juga sudah dinobatkan oleh Dorna Sports selaku Penyelenggara MotoGP sebagai sirkuit tercantik di dunia.
Selain itu pula ia menyebutkan jika efek domino dari Sirkuit Mandalika ini juga luar biasa.
Mulai dari memperkenalkan wisata Indonesia dimata dunia hingga membangkitkan perekonomian masyarakat Indonesia. (*)