Kisah Murid SD di Lombok Barat Belajar di Kebun, Usai Terdampak Gempa, Tergusur Proyek Bendungan

Murid SDN 3 Bukittinggi, Desa Bukittinggi, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat belajar di kebun, hutan, sampai ke tepi sungai

Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Wahyu Widiyantoro
Dok. Kelas Inspirasi/Aji
Gina dan Relawan Kelas Inspirasi sedang mengajar peserta didik di bangunan alternatif SDN 3 Bukittinggi, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat. 

“Membangun kesadaran pendidikan itu tidak sebentar, butuh waktu bertahun-tahun, semangat itu yang kita jaga, jangan sampai patah,” urai Kasirun.

Dia menambahkan, pihak sekolah membangun kesadaran pendidikan tidak hanya kepada para murid tetapi juga orang tua murid.

“Dulu banyak anak-anak disuruh bantu orangtua mereka di kebun atau bertani, mayoritas di sini begitu pekerjaannya memang. Nah, sekarang kesadaran bahwa pendidikan itu penting sudah tumbuh,” kata pria yang menjadi guru wali itu.

Dia mengingatkan, kondisi pendidikan yang memperihatinkan justru mematahkan semangat pendidikan yang sudah dibangun bertahun-tahun itu.

Kasirun bersama pihak sekolah sudah berkali-kali mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah daerah hingga ke dewan, namun kerap mendapatkan respons yang tidak memuaskan.

“Kami ke sini enggak ada respons, kami ke situ enggak ada respons, tunggu bertahun-tahun akhirnya, menunggu dengan sisa-sisa harapan,” ucapnya.

Kasirun berharap agar para pemangku kebijakan dapat lebih memperhatikan pendidikan di daerah.

Menurutnya, apa yang dilakukan guru-guru SDN 3 Bukittinggi adalah langkah awal yang menentukan generasi Indonesia ke depannya.

“Memang tanggung jawab pembangunan diserahkan ke pihak bendungan, tapi kami tetap ingin diperhatikan oleh pemerintah setempat,” pungkasnya.

Relawan Pendidikan Kelas Inspirasi Gina menerangkan, kondisi para murid amat membutuhkan perhatian.

Ia menggambarkan bagaimana sisa bangunan sekolah yang tersisa tidak memiliki sekat dengan alam.

Relawan Kelas Inspirasi berfoto bersama guru dan murid SDN 3 Bukittinggi, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat.
Relawan Kelas Inspirasi berfoto bersama guru dan murid SDN 3 Bukittinggi, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat. (Dok. Kelas Inspirasi/Aji)

“Di dalam kelas banyak ayam yang berkeliaran dan mengeram, juga kotor dan berdebu, tentu sangat tidak layak,” tegas Gina, Selasa (1/2/2022).

Kelas Inspirasi merupakan kelompok sosial yang bergerak di bidang pendidikan dengan terjun langsung ke sekolah yang membutuhkan perhatian.

Dalam program Kelas Inspirasi, para relawan diminta berbagi pengalaman dari profesi mereka yang beragam dan memberikan motivasi mengenai pentingnya pendidikan.

Gina yang saat ini merupakan mahasiswa Magister Hukum Pascasarjana Universitas Indonesia, mengaku kesulitan menjelaskan profesinya kepada siswa SD.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved