Komunitas Kearifan Lokal Semaye, Menjaga Adat Tradisi Suku Sasak
Terdapat juga adat dan tradisi yang sangat kaya, namun berangsur mulai punah.
Penulis: Lalu M Gitan Prahana | Editor: Lalu Helmi
Laporan Wartawan Tribunlombok.com Lalu M Gitan Prahana
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Kekayaan yang dimiliki oleh pulau Lombok, bukan saja keindahan alamnya.
Terdapat juga adat dan tradisi yang sangat kaya, namun berangsur mulai punah.
Begitulah yang katakan oleh Amaq Indar, selaku tokoh adat yang ada di dusun Tohpati desa Ubung, kecamatan Jonggat, Lombok Tengah, pada Sabtu (29/1/2022).
Komunitas Kearifan Lokal Semaye yang dibentuknya 2016 lalu itu, merupakan sebuah upaya untuk dapat menjaga adat dan tradisi suku sasak.
"Nilai-nilai kearifan di suku sasak sekarang ini sudah banyak berubah bahkan hilang termakan zaman," kata Amaq Indar, pada Jumat (29/1/2022) malam.
"Sehingga disini, kami membangun komunitas kearifan lokal. Sebagai wadah untuk melestarikan warisan nenek moyang kami yang kini mulai punah," lanjut dia.
Adapun kegiatan yang dilakukan oleh komunitas ini, yaitu membaca daun Lontar atau Takepan sasak. Kemudian Pewarang atau menceritakan kisah-kisah perjalanan dari nenek moyang suku sasak.
"Pembacaan daun lontar atau pewarang biasanya kita lakukan di malam hari, dengan tetap berteguh pada nilai-nilai adat suku sasak," kata Indar.
Disamping itu, berbagai kesenian khas suku sasak, juga ada di komunitas tersebut.
"Untuk kesenian khas, disini kami memiliki seni tawaq-tawaq dan gambus atau penting sasak," kata Amaq Ante, salah seorang pelaku kesenian tersebut.
"Tujuan kita disini adalah melestarikan sekaligus memperkenalkan adat istiadat seni dan budaya suku sasak, kepada generasi yang sekarang,"
"Generasi sekarang banyak yang tidak tahu, bukan karena tidak mau belajar. Tapi tidak ada yang mengajarkan," tegas Ante.
Sehingga Ante berharap, kedepannya generasi penerus bisa menjaga dan melestarikan peninggalan nenek moyangnya.
Disamping itu, Wali Patre salah seorang tokoh pemuda dusun Tophati, sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh para tokoh adat di desanya tersebut.
Patre berharap ilmu-ilmu yang dimiliki oleh mereka, dapat terus diturunkan secara turun temurun hingga ke generasi mereka.
"Semoga kami yang muda ini, bisa belajar banyak tentang adat suku sasak dan menjadi generasi penerus untuk mewarisi peninggalan-peninggalan nenek moyang kami," pungkas Wali Patre.
Dok. Abdurrahman
Komunitas Kearifan Lokal Semaye sedang membaca Daun Lontar atau Takepan.