MotoGP Mandalika 2022

Tata Cara Protokol Kesehatan Travel Bubble Partisipan Tes Pramusim MotoGP di Sirkuit Mandalika

Skema ini dipakai sebagai penanganan pandemi Covid-19 pada saat setiap kegiatan MotoGP Mandalika 2022

Penulis: Laelatunniam | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/LAELATUNNI'AM
Suasana rapat koordinasi penyelenggaraan tes pramusim dan race MotoGP Mandalika 2022, Rabu(26/1/2022) 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Tes pramusim MotoGP di Sirkuit Mandalika dirancang dengan sistem travel bubble.

Tata cara protokol kesehatan partisipan tes pramusim MotoGP di Sirkuit Mandalika diatur.

Skema ini dipakai sebagai penanganan pandemi Covid-19 pada saat setiap kegiatan MotoGP Mandalika 2022.

Tes pramusim MotoGP di Sirkuit Mandalika rencananya digelar pada 11-13 Februari 2022.

Direktur RSUD Provinsi NTB dr. Lalu Herman Mahaputra Rabu (26/1/2022) menjelaskan, sistem pada travel bubble MotoGP Mandalika ini dirancang dengan mekanisme yang ketat.

Rangkaiannya, partisipan tes pramusim MotoGP di Sirkuit Mandalika tiba di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid, Praya, Lombok Tengah.

Baca juga: Skema dan Mekanisme Travel Bubble Pembalap dan Kru MotoGP saat Tes Pramusim di Sirkuit Mandalika

Selanjutnya, partisipan yang terdiri dari pembalap MotoGP dan kru ini dijemput tim Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) BIZAM.

Dilanjutkan pemeriksaan oleh tim medis di hotel tempat karantina.

Petugas medis diwajibkan menggunakan APD sesuai standar kesehatan selama bertugas.

RSUD Provinsi NTB mengerahkan 275-300 tim medis untuk kelancaran sistem travel bubble ini.

Anggota tim ini sebagian bersiaga di RSUD Provinsi NTB dan sebagian lainnya di area Sirkuit Mandalika.

"Tenaga medis yang bertugas memeriksa partisipasipan MotoGP yang dikarantina adalah tenaga medis yang sudah memiliki nama atau lisensi, tidak sembarang yang boleh masuk," kata pria yang karib disapa Dokter Jack ini.

Sistem ini berbeda dengan saat pelaksanaan World Superbike 2021 di Sirkuit Mandalika pada 19-21 November 2021 lalu.

"Berbeda dengan WSBK kemarin, semua petugas medis boleh masuk, sekarang tidak bisa," kata Dokter Jack.

Proses yang ketat ini tujuannya untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Penanganannya dilakukan dengan skenario.

Pertama, jika ada partisipan yang hasil tes PCR-nya positif maka akan diidentifikasi terlebih dahulu gelajanya.

Bagi yang memiliki Gejala ringan dan sedang akan langsung diisolasi.

Jika mengalami gelaja berat akan langsung dievakuasi dari hotel karantina menuju RSUD Provinsi NTB menggunakan ambulans.

Sistem bubble ini pun berlaku bagi tenaga medis yang bertugas.

Baca juga: Travel Bubble Tes Pramusim MotoGP Mandalika 2022, Polisi Beri Pengamanan Pembalap Jalani Karantina

"Petugas medis sebelum menjalankan tugas memeriksa partisipan MotoGP menjalankan karantina sistem bubble terlebih dahulu," ucap Dokter Jack.

Ada 4 kali proses screening baik itu PCR atau swab antigen.

Saat kedatangan, saat pelaksanaan, dan saat pulang.
Hasil swab PCR ini berlaku 3X24 jam.

"Saat event pun akan dilakukan swab antigen setiap hari atau PCR tiap dua hari," kata Dokter Jack.

Semua partisipan baik itu pembalap maupun tim pendukung lainnya harus menunjukkan hasil PCR sebelum keluar sistem karantina bubble.

"Bilamana ada yang hasilnya positif, akan diperiksa kembali dan diawasi oleh Satgas," tegasnya.

Selanjutnya isolasi di RSUD Provinsi NTB selama 10 hari.

"Setelah hasilnya negatif baru boleh berinteraksi atau pulang ke negaranya," tutup Dokter Jack.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved