Tak Semua Warga Panik saat Gempa Lombok M=4.6, Badriah: Pernah Rasakan Gempa Lebih Besar

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Tidak semua warga panik saat terjadi gempa bermagnitudo 4.6, Selasa 25 Januari 2022, pagi tadi.

Sebagian warga bersikap tenang karena sudah biasa merasakan guncangan gempa.

Seperti Badriah (54), pemilik kios Melati di Ampenan, Kota Mataram. Dia menyikapi gempa tersebut dengan tenang.

"Saat gempa mengguncang, saya berlokasi (berada) di masjid. Saya cukup tenang dan tidak panik atas gempa tersebut, karena menganggap gempa tersebut gempa kecil,” kata Badriah, sembari tersenyum.

Baca juga: Gempa Lombok Terasa hingga Bali, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 4.6 terjadi pukul 05.47 WITA, saat sebagian warga sedang salat subuh berjamaah di masjid.

Demikian juga dengan Nihayati dan Fatimah, warga Ampenan lainnya.

Saat gempa terjadi mereka sedang berada di dalam rumah.

Baca juga: Tiga Tahun Gempa Lombok, BMKG: Momentum Perkuat Mitigasi dan Kesiapsiagaan

Dia cukup kaget tetapi tidak panik.

“Saat kejadian gempa bumi itu terjadi, saya sedang di rumah dan hanya takbir saja,” tambah Fatimah.

Menurutnya gempa yang terjadi relatif kecil dan memiliki satu kali gempa susulan saja.“Kalau saya hanya diam saja di rumah, tidak panik,” tambah Nihayati.

Gempa kali ini mengingatkan kembali betapa besarnya gempa Lombok tahun 2018.“Saya pasti akan panik dan lari berhamburan keluar bila kejadian seperti tahun 2018,” jawab Badriah.

Gempa Lombok tahun 2018 memiliki skala lebih besar dari gempa pagi tadi.

Gempa tahun 2018 memiliki kekuatan 7.0 SR dan masih menyisakan beberapa luka mendalam.

“Kita berdoa saja ke pada Allah SWT agar kejadian gempa tahun 2018 tidak terulang kembali,” ujar Badriah.

(*)