Minta Kejati Dipecat Gegara Pakai Bahasa Sunda, Arteria Dahlan Dituding Rasis, Wagub Jabar Murka

Wakil Gubernur Jawa Barat siap mengerahkan para santri dan kiai untuk hadapi Arteria Dahlan jika tak minta maaf.

Editor: Irsan Yamananda
Kolase YouTube Mata Najwa dan TribunJabar
Arteria Dahlan dan Uu Ruzhanul Ulum. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Nama Arteria Dahlan kembali menjadi sorotan.

Seperti diketahui, anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan itu telah beberapa kali menuai kontroversi.

Kali ini, dirinya diduga melakukan tindakan rasis.

Semua bermula dari permintaannya kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin.

Arteria meminta agar seorang Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) dicopot.

Alasannya, sang Kepala Kejati berbicara menggunakan bahasa Sunda dalam rapat.

Baca juga: Kembalikan Bantuan Ganjar Pranowo, Kader PDI di Temanggung: Rasanya Seperti Coreng Nama Baik Partai

Baca juga: Haerul Warisin Bertemu Rachmat Hidayat, Gerindra & PDIP Koalisi di Pilkada Lombok Timur?

Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (7/10/2021).
Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (7/10/2021). (KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA)

Hal ini diutarakan Arteria dalam rapat kerja Komisi III DPR dengan Kejaksaan Agung kemarin, Senin (17/1/2022).

Arteria meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) bersikap profesional dalam bertugas.

"Saya minta betul kita profesional, saya sama Pak JA (Jaksa Agung) ini luar biasa sayangnya, Pak," kata Arteria.

Tiba-tiba saja, dia mengungkapkan adanya kajati yang berbahasa Sunda ketika rapat.

Baca juga: Hoaks Megawati Sakit, PDIP NTB: Ibu Mega Sedang Bercocok Tanam & Pesan Bibit Manggis Lombok

Padahal, menurut Arteria, seorang kajati haruslah berbahasa Indonesia ketika rapat.

"Ada kritik sedikit Pak JA, ada kajati, Pak, dalam rapat, dalam raker itu ngomong pakai bahasa Sunda, ganti Pak itu," pinta Arteria.

Hal itu dinilai harus menjadi pertimbangan bagi Jaksa Agung untuk mengganti kajati yang dimaksud.

Dalam memimpin rapat, seorang kajati dinilai Arteria perlu menggunakan bahasa Indonesia agar tidak menimbulkan salah persepsi orang yang mendengarnya.

"Kita ini Indonesia, Pak.

Nanti orang takut, kalau pakai bahasa Sunda ini orang takut, ngomong apa, sebagainya.

Kami mohon yang seperti ini dilakukan tindakan tegas," ujarnya.

Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum yang juga Panglima Santri bereaksi keras terhadap pernyataan rasis Arteria Dahlan di rapat Komisi III DPR RI larang berbahasa Sunda.

"Saya sebagai orang Sunda merasa terusik ketenangannya dengan statement saudara Arteria Dahlan," kata Uu Ruzhanul Ulum melalui ponsel, Rabu (19/1/2022).

Pak Uu, sapaan karibnya, menuntut agar Arteria Dahlan segera meminta maaf kepada warga Sunda.

Menurutnya, pernyataan Arteria Dahlan melukai kebhinekaan yang diusung oleh warga Sunda.

"Hasil survei menyebutkan Jabar satu-satunya provinsi sebagai miniaturnya Indonesia dari berbagai macam suku, ras, agama," sebutnya.

Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum (Dok Humas Pemprov Jabar)

Pak Uu juga mengungkapkan, warga Sunda sejatinya selalu mengedepankan asas silih asah, silih asih dan silih asuh. 

Bahkan, Pak Uu menegaskan hasil survei Amerika atas masyarakat Jabar menunjukkan bahwa warga Sunda selalu ramah dan siap membantu sesama, baik dalam hal kemasyarakatan hingga dalam hal berpolitik.

Pak Uu menerangkan, banyak pejabat yang mewakili Jabar yang bukan berlatar belakang warga Sunda, namun tetap didukung oleh warga Sunda. Hal ini, katanya, menjadi bukti bahwa warga Sunda senantiasa menjaga kebhinekaan.

"Orang Jabar someah, ramah, hade kasemah, artinya menerima siapapun yang datang ke Jabar, mau wisata atau bermukim, kami tidak akan mengusik," ungkap Pak Uu.

"Bahkan dalam politik pun banyak orang luar Sunda menjadi pejabat mewakili Jabar, karena dipilih oleh orang Sunda, baik di legislatif maupun di eksekutif, baik tingkat kokab maupun tingkat provinsi, ataupun tingkat pusat.

Orang Sunda itu bisa menerima siapapun, bisa menerima kebhinekaan," paparnya.

Oleh karena itu, Pak Uu mengimbau kepada para pejabat publik agar lebih berhati-hati dalam memberikan pernyataan.

Khususnya kepada Arteria Dahlan agar segera memberikan permyataan maaf secara publik kepada warga Sunda.

Kerahkan Santri dan Kiai

Panglima Santri ini juga menegaskan pihaknya siap mengerahkan para santri dan kiai dari komunitas pesantren untuk menghadapi langsung Arteria Dahlan jika tidak segera meminta maaf.

Langkah tersebut siap diambil sebagai wujud bela warga Sunda.

"Saya ingin permohonan maaf.

Saya siap datang ke DPR RI dengan komunitas saya, akan membawa para santri ke DPR RI untuk bertemu dengan Arteria Dahlan jika belum juga meminta maaf," tegas Pak Uu.

"Saya akan kerahkan para santri dan kiai sebagai komunitas pesantren, karena sudah mengusik kami warga Sunda," katanya. seperti dikutip dari TribunJabar.id dengan judul Panglima Santri Akan Kerahkan Massa Kepung DPR RI Jika Arteria Dahlan yang Rasis Tidak Minta Maaf.

(TribunJabar/ Muhamad Syarif Abdussalam)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved