Berita Viral
Sempat Buron, Pria Penendang Sesajen di Semeru Ditangkap Saat Sembunyi di Bantul, Simak Kronologinya
Bupati Lumajang Thoriqul Haq menilai tindakan pria tersebut berpotensi mengganggu kestabilan sosial masyarakat Lumajang.
TRIBUNLOMBOK.COM - Polisi berhasil mengamankan pria penendang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru, Lumajang.
Ia ditangkap pada Jumat (13/1/2022) malam oleh anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim
Ketika diamankan, pria berinisial HF itu sedang berada di kawasan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko.
“Iya semalam diamankan. Benar di Bantul, DIY,” ungkapnya Jumat, (14/1/2022).
HF akan diperiksa oleh penyidik atas video viralnya di media sosial.
Baca juga: Kesaksian RT Soal Pria Penendang Sesajen di Lumajang: Kalem & Sopan, Tapi Belum Pernah Kerja Bakti
Baca juga: VIRAL Pria Tendang Sesajen di Gunung Semeru: Pelaku Berasal dari Lombok, Alissa Wahid Angkat Suara
“Tadi pagi baru sampai, kami masih lakukan pemeriksaan di Ditreskrimum Mapolda Jatim. Kami akan sampaikan nanti,” ucap Gatot.
Kronologi Viralnya Penendang Sesajen di Gunung Semeru
Kasus ini bermula dari sebuah video viral.
Dalam video tersebut, terlihat seorang pria menendang dan membuang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru seperti dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Pelaku Penendang Sesajen di Gunung Semeru Sudah Ditangkap, Sembunyi di Bantul.
Baca juga: Riwayat Penendang Sesajen Gunung Semeru, Sekolah di Lombok Timur, Kuliah di Yogyakarta
Berdasarkan penelusuran Tribunnews, akun Twitter bernama @Setiawan3833 adalah yang membagikan video ini.
Detail dari video tersebut mempertontonkan seorang pria dengan rompi hitam berada di lokasi erupsi Gunung Semeru.
Kemudian ia berjalan mendatangi sesajen yang diletakan di atas tanah.
“Ini yang membuat murka Allah, jarang sekali disadari bahwa inilah yang mengundang murka Allah hingga menurunkan adzabnya,” ucapnya dalam video.
Sesudahnya, ia langsung melempar dan menendang sesajen.
Pada unggahannya tersebut, akun @Setiawan3833 juga menuliskan keterangan sebagai berikut:
“Janganlah berlaku sombong dengan tidak menghormati kearifan lokal, adat, dan budaya lainnya. Kejadian di Sumbersari, Lumajang.
“Masyarakat Sumbersari, Lumajang habis mengadakan acara sedekah desa dan ruwatan untuk memohon keselamatan dari bencaran tapi diperlakukan seperti ini,” tulisnya.
Viralnya video tersebut pun menimbulkan berbagai komentar dan salah satunya adalah putri sulung dari mantan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid atau Alissa Wahid.
Komentar tersebut pun diunggah di akun Twitter pribadinya, @AlissaWahid.

“Meyakini bahwa sesajen tidak boleh, monggo saja. Tapi memaksakan itu kepada yang meyakininya, itu yang tidak boleh.”
“Repot memang kalau ketemu yang model2 begini. Susah banget memahami bahwa dunia bukan milik kelompoknya saja,” tulisnya.
Dikutip dari Kompas.com, Bupati Lumajang Thoriqul Haq menilai tindakan pria tersebut berpotensi mengganggu kestabilan sosial masyarakat Lumajang.
Ia juga menambahkan agar peristiwa ini tidak mengganggu kedamaian sesama umat beragama di Kabupaten Lumajang.
“Saya ingin ini tidak berlarut-larut, ini harus segera ada langkah-langkah untuk melakukan pemahaman kembali terhadap relawan yang datang di Kabupaten Lumajang itu dengan unsur kemanusiaan,” ucap Thoriq.
Berikut 5 hal soal HF yang tendang sesajen di kawasan Gunung Semeru:
Baca juga: Viral Video Perjuangan Tukul Arwana Lawan Penyakit, Momen Dicium Anak Jadi Sorotan & Banjir Doa
1. Asal Lombok Timur
Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto mengatakan pihaknya sudah menemui keluarga HF yang ternyata berada di Labuhan Haji, Lombok Timur, NTB.
Pihak keluarga mengatakan kepada polisi jika HF berada di Yogyakarta sejak menempuh kuliah S1.
Namun saat ini yang bersangkutan tidak berada di Lombok.
2. Sepuluh tahun tinggalkan Lombok Timur
Kepala Desa Tirtanadi, Ruspan mengatakan HF berasal dari desanya di Lombok Timur.
Ia mengatakan HF lahir di Lombok Timur dan sekolah di Dusun Dasen Tereng.
Setelah lulus Madrasah Aliah, kata Ruspan, HF keluar dari Lombok dan melanjutkan sekolah di Yogyakarta.
Lebih dari 10 tahun, HF telah meninggalkan Lombok.
"Paling kalau pulang hanya sehari atau dua hari, setelah itu kembali lagi ke Jawa, sudah tidak menetap di sini," ungkapnya.
Baca juga: Viral Video Komeng Melawak Soal Intipin Anak, Tuai Pro & Kontra Hingga Jadi Trending Topic Twitter
3. Tinggal di rusunawa di Bantul
Pada tahun 2011, HF diketahui pernah tinggal di Kalurahan Banguntapan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul.
Menurut kesaksian Ketua RT 06 Pedukuhan Jogoragon, Samsu Hajir, HF pernah minta izin tinggal di rusunawa pada tahun 2011.
Saat itu HF sudah memiliki keluarga dan satu anak.
HF menemui Samsu untuk membuat pengantar pembuatan Kartu Keluarga agar bisa tinggal di rusunawa wilayah Banguntapan.
4. Ketua RT tak mengetahui keseharian HF
Samsu mengatakan, saat itu dirinya masih sebagai keua RT yang baru, dan tidak mengetahui secara pasti keseharian HF.
Hanya saja HF sering mendongeng dan mengajar agama.
Baca juga: Polemik Video Viral Gala Ngomong Anjing, Fuji Hubungi Psikolog, Ini Penjelasannya
"Orangnya kalem dan sopan, sama saya baik, tegur sapa biasa dengan mas Firdaus.
Tapi kalau bab kumpulan dan kerja bakti belum pernah.
Karena tinggalnya memang tidak di sini, dia hanya minta izin administrasinya di sini kalau kegiatan sehari-harinya tidak di sini," ucap Samsu.
5. Dilaporkan ke polisi oleh GP Anshor
Terkait kasus tersebut, Polres Lumajang telah menerima laporan resmi dari perwakilan GP Ansor tentang adanya dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh pelaku.
“Laporan resminya telah kami terima, sudah kami terbitkan laporan polisi,” kata Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno.
Selain dengan KUHP, pria tersebut juga bisa menjerat dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dengan ancaman hukuman penjara 6 tahun dan atau denda paling banyak Rp 1 miliar seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "5 Hal Soal HF, Pria Asal Lombok yang Tendang Sesajen di Semeru, Pernah Tinggal di Rusunawa Bantul".
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Endra Kurniawan)(Surya/Luhur Pambudi)(Kompas.com/Bagus Supriadi)