Riwayat Penendang Sesajen Gunung Semeru, Sekolah di Lombok Timur, Kuliah di Yogyakarta
Polisi menemui keluarga pria berinisial F, warga asal Lombok Timur yang viral di media sosial atas unggahan menendang sesajen.
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Polisi menemui keluarga pria berinisial F, warga asal Lombok Timur yang viral di media sosial atas unggahan menendang sesajen.
Polda NTB mendampingi Polda Jawa Timur menelusuri latar belakang F.
F sebelumnya tampak dalam sebuah video di lokasi bencana pascaerupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.
F tampak mengenakan rompi hitam dan melontarkan komentar mengenai sesajen.
Gestur F menunjukkan dirinya membuang dan menendang sesajen di hadapannya.
Aksi F ini menimbulkan reaksi pengguna media sosial Twitter.
Baca juga: Gubernur NTB Tandatangani Kerjasama Pemanfaatan Lahan Aset di Gili Trawangan dengan Masyarakat Lokal
Bahkan menjadi cuitan Alissa Wahid, putri presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid melalui akun @AlissaWahid.
Perempuan bernama lengkap Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid ini menulis cuitan.
"mempersilakan kalau ada masyarakat yang yakin dengan sesajen itu tidak boleh. Tapi, memaksakan keyakinan tersebut kepada yang meyakini itu tidak boleh."
"Repot memang ketemu yang model-model begini. Susah banget memahami bahwa dunia bukan milik kelompoknya saja,".
Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto mengatakan, pihaknya juga sudah menemui pihak keluarga F di salah satu kecamatan di Lombok Timur.
Baca juga: Polsek Kawasan Mandalika Patroli Keamanan Sirkuit Mandalika Cegah Kriminalitas
Baca juga: Nelayan Kecil di NTB Sulit Akses BBM Bersubsidi, Koalisi Dorong Pemerintah Dekatkan Pelayanan
Didapati bahwa, F cukup mengenyam pendidikan formal.
"Jadi F ini lulusan Madrasah Tsanawiyah di Lombok Timur,” kata Artanto Selasa (11/1/2022).
Begitu lulus MTs, F lalu merantau ke Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikan.
“Dia lanjut Madrasah Aliyah di Yogyakarta. Sekarang sedang sekolah S-1 di salah satu universitas di Yogyakarta," beber Artanto.
Kegiatan sambang rumah keluarga F ini sebagai bentuk klarifikasi yang selanjutnya penanganannya melalui Polda Jawa Timur.
(*)