14 Orang PMI Asal NTB Tewas saat Kapal Karam di Malaysia

Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal NTB yang meninggal dalam insiden kapal karam di Tanjung Balau, Johor Bahru, Malaysia mencapai 14 orang.

Dok. Disnakertrans NTB
PEMULANGAN: Suasana pemulangan jenazah PMI korban kapal karam di Malaysia, bulan Desember 2021 lalu. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) yang meninggal dalam insiden kapal karam di Tanjung Balau, Johor Bahru, Malaysia mencapai 14 orang.

Tujuh jenazah PMI sebelumnya sudah dipulangkan ke masing-masing rumah duka untuk dimakamkan.

Sementara tujuh jenazah PMI lainnya merupakan hasil identifikasi terbaru tim satgas di Malaysia.

”Dari 21 jenazah yang diidentifikasi, ada 14 orang dari NTB. Tujuh orang sudah dipulangkan sebelumnya dan besok 7 orang lagi dipulangkan,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB I Gede Putu Aryadi, Selasa 4 Januari 2022.

Baca juga: Dikbud NTB Ancam Cabut Izin Sekolah Swasta Jika Memanipulasi Data Siswa untuk Tambah BOS

Berdasarkan informasi yang diterima dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Mataram, ketujuh jenazah PMI asal NTB tersebut dipulangkan melalui jalur laut dari Johor Bahru ke Batam, Selasa 4 Januari 2022.

Selanjutnya akan dipulangkan secara bertahap menggunakan pesawat rute Batam - Jakarta - Lombok pada Rabu, 5 Januari 2022, pukul 07.00 WITA sejumlah 3 jenazah.

Kemudian menyusul pukul 7.40 WITA sejumlah 4 jenazah.

Terkait jadwal penerbangan dari Jakarta menuju Lombok akan menyesuaikan dengan ketersediaan cargo.

Ketujuh korban yang baru teridentifikasi berasal dari Lombok Timur 5 orang dan Lombok Tengah 2 orang.

Baca juga: 5 Dusun di Lombok Tengah Terdampak Banjir, Polsek Kawasan Mandalika Bantu Warga Bersihkan Lumpur

Identitas Korban

Ada pun identitas tujuh jenazah PMI korban kapal karam tersebut yakni Ahmad Sutrisno Pratama, asal Kelurahan Denggen, Kecamatan Selong, Lombok Timur.

Selanjutnya Baharudin, asal Lingkok Kudung, Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah.

Dedi Suryadi, asal Dusun Anjani Timur, Desa Anjani, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur.

Rusdi, asal Ramban Bela, Desa Lenek Ramban, Kecamatan Lenek, Lombok Timur.

Supardi, Dasan Baru, Desa Lenek Ramban Biak, Kecamatan Lenek, Kabupaten Lombok Timur.

Serta asal Otak Re, Desa Aik Prapa, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur.

Baca juga: Kejati NTB Pulihkan Keuangan Negara Rp412,3 miliar, Terbesar Aset Mandalika

Baca juga: Siswa SD di Mataram Antusias Ikuti Vaksinasi Covid-19 Anak 6-11 Tahun

Para PMI ini tewas tenggelam saat kapal yang mereka tumpangi karam saat hendak berlabuh di Tanjang Balau, Malaysia, 15 Desember 2021.

Kapal yang membawa 50 orang PMI itu dikabarkan karam setelah digulung ombak di perairan Tanjung Balau.

Akibatnya 21 orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, 13 orang ditemukan selamat. Sementara sisanya dinyatakan hilang.

Berita terkini di NTB lainnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved