Wanita di Lombok Barat Lahirkan Bayi 6 Bulan di Kamar Mandi Kos, Hasil Hubungan dengan Pacar
Wanita yang aslinya berasal dari Cakranegara, Kota Mataram ini mulai mengeluh dengan pertanda seperti orang hendak melahirkan.
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Warga Kota Mataram inisial ZA (25) melahirkan sendiri bayinya di kamar mandi indekosnya di Dusun Kekait Daye, Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat.
Wanita yang aslinya berasal dari Cakranegara, Kota Mataram ini mulai mengeluh dengan pertanda seperti orang hendak melahirkan.
Ibu dua anak ini terbaring lemas di kamar indekosnya karena merasa tidak enak badan.
Selanjutnya ZA yang sudah lama menjanda ini meminta temannya, Eka untuk dibelikan nasi.
Nasi hanya bisa dia makan tiga suap kemudian merasa mau buang air.
Pada saat kamar mandi, ZA yang kini menjanda ini merasakan air ketuban kandungannya pecah.
ZA berpegangan di ember dan pintu kamar mandi karena merasa ingin segera bersalin.
Bayinya yang sudah lepas dari ari-ari kemudian jatuh ke lantai.
ZA lalu menghubungi dua teman wanitanya, EK dan SS dan minta dibelikan pembalut.
“Terduga ini sempat bercerita kepada temannya bahwa bayinya tadi sempat menangis,” kata Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa, Minggu (2/1/2021).
Baca juga: Petugas Kebersihan di Mataram Temukan Jasad Bayi di Kali, Ada Bekas Luka di Tangan Kiri
Baca juga: Manfaat Chia Seed untuk Ibu Hamil, di Antaranya Perkuat Gigi dan Tulang Bayi
Usai membersihkan diri, ZA membungkus ari-ari. Kemudian meminta temannya untuk dipanggilka taksi.
ZA mau membawa bayinya yang berjenis kelamin laki-laki ini ke IGD.
“Tapi temannya SS mengatakan bayinya sudah meninggal,” kata Kadek Adi.
SS ini lalu menyarankan agar bayi itu dikuburkan.
ZA pun menuruti dan meminta SS untuk membeli kain kafan dan kapur barus.
Usai pulang bekerja, SS lalu memandikan jenazah bayi dan memakaikan kafan.
ZA menghubungi temannya yang lain, FH yang merupakan warga setempat.
Tujuannya meminta tolong agar bayi dikuburkan di pekarangan rumah temannya itu.
Tapi FZ tidak serta merta mau dengan mengatakan perlu meminta izin dulu kepada Kadus.
Akhirnya FZ bersedia dan meminta ZA datang.
Bayi ZA lalu dikubur dengan disaksikan Kadus Kekait Daye.
ZA diminta menandatangani suratnya pernyataan tidak keberatan bayi dikubur di Desa Kekait.
Pada saat itu lah ZA membuat pengakuan.
“Dia mengaku kalau bayi itu adalah hasil hubungan dengan kekasihnya,” kata Kadek Adi.
Hubungannya dengan kekasihnya itu tidak direstui orang tua.
ZA selama 6 bulan ini semakin bingung dengan kondisi perutnya yang makin membuncit.
Sampai akhirnya di melahirkan di kamar mandi indekosnya.
Kadek Adi menjelaskan, sudah dilakukan pemeriksaan luar terhadap bayi ZA.
Hasinya, usia bayi diperkirakan berumur antara 5 sampai 6 bulan.
Ciri fisik panjang 27 sentimeter, tulang paha 4,5 sentimeter, dan berat 262 gram.
“Selanjutnya hari ini kita lakukan autopsi dalam rangka penyelidikan,” kata Kadek Adi. (*)