Pemanfaatan Limbah Batu Bara PLTU di NTB, Penunjang Desa Wisata hingga Hemat Biaya Material
Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB) memanfaatkan fly ash bottom ash (FABA) sebagai bahan baku infrastruktur.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Di sektor pariwisata misalnya, FABA bisa dimanfaatkan untuk pembangunan akses jalan desa wisata.
Seperti Desa Sigar Penjalin, KecamatanTanjung, Lombok Utara, dan kawasan Air Terjun Gunung Janggot, Desa Aik Berik, Batukliang, Lombok Tengah.
Untuk sektor Industri Kecil Menengah (IKM), akan diberikan bantuan mesin produksi batako dan paving untuk IKM Desa Batu Mekar, Lingsar, Lombok Barat.
IKM Al-Ahza di Desa Telaga Bertong, Taliwang, Sumbawa Barat dan Bumdes Taman Ayu, Gerung, Lombok Barat.
Tak hanya itu, FABA juga dimanfaatkan untuk pembangunan rumah pelatihan dan pemberdayaan difabel di Sayang-sayang, Mataram.
Gedung SDI Bina Ummat Desa Banjar, Taliwang, Sumbawa Barat.
Eco Park Dinas PUPR Provinsi NTB, dan akses jalan Desa Taman Ayu, Gerung, Lombok Barat.
Baca juga: Dubes RI untuk UEA Husin Bagis Bantu Lobi Gaet Balap F1 ke Mandalika
“Melalui penandatangan MoU hari ini, kami berharap FABA ini dapat dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur berkelanjutan,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalillah menyampaikan terima kasih dan apresiasinya untuk PLN atas terealisasinya program tersebut.
“Satu langkah lagi untuk mewujudkan zero waste di NTB,” katanya.
FABA yang mulanya hanya dianggap limbah akhirnya memiliki banyak fungsi.
”Semoga langkah ini diikuti langkah teknis yang dapat bermanfaat untuk pembangunan di NTB,” ujar Rohmi.
Rohmi mendukung pengembangan program transfer energi dari ke renewable energy menuju net zero emission.
Berita terkini di NTB lainnya.
(*)