Banjir Lombok
BREAKING NEWS Korban Hanyut Terseret Banjir Lombok Ditemukan, Warga Meninggal Bertambah Jadi 5 Orang
Setelah dua hari pencarian, akhirnya korban banjir bandang Lombok atas nama H Suri ditemukan tim SAR gabungan
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT – Setelah dua hari pencarian, akhirnya korban banjir bandang Lombok atas nama H Suri ditemukan tim SAR gabungan, Selasa (7/12/2021) siang.
Jasad H Suri ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, pukul 15.50 Wita.
"Korban ditemukan tertimbun di rumah keluarganya, sekitar 50 meter dari tempat tinggalnya," kata kepala Kantor SAR Mataram Nanang Sigit PH.
Proses pencarian sudah dilakukan sejak hari pertama banjir, Senin (6/12/2021). Korban akhirnya ditemukan saat pencarian memasuki hari kedua.
Baca juga: Detik-detik Korban Banjir Lombok Hanyut Terseret Arus, Terpental saat Selamatkan sang Bapak
Nanang menyebutkan, pihaknya menerjunkan personel ke lokasi longsor dan banjir bersama potensi SAR dari berbagai unsur.
Setelah ditemukan jasad H Suri telah diserahkan ke pihak kelurga.

Penemuan mayat korban disambut keluarga dan warga sekitar dengan zikir. Warga membacakan doa untuk korban yang dikenal baik oleh warga sekitar.
Dengan ditemukannya jasad korban, total warga yang meninggal dunia dalam banjir bandang Lombok menjadi 5 orang.
Baca juga: Korban Hanyut Banjir Lombok Terus Dicari, Anak Korban Berharap Bapaknya Ditemukan
Sebelumnya, empat orang ditemukan meninggal atas nama Papuq Temah (80), Sumiati (50), Sumiahana (35), dan bayinya Ladenia yang masih berumur enam bulan.
Kronologi
Banjir bandang yang menerjang wilayah Lombok Barat membuat para korban masih trauma.
Terutama mereka yang kehilangan anggota keluarga dalam bencana yang tidak pernah disangka-sangka tersebut.
Selain kehilangan tempat tinggal, warga juga menerima kenyataan orang yang mereka cintai meninggal dalam bencana itu.
Seperti Baihaqi (22), warga Batu Layar, Lombok Barat. Pemuda ini tampak murung sembari melihat tim gabungan melakukan pencarian terhadap ayahnya yang hilang tergerus banjir bandang.
Perasaan Baihaqi campur aduk. Dia terus teringat detik-detik terakhir melihat wajah sang bapak sebelum tersapu banjir bandang.
Pagi itu, Senin (6/12/2021), dia tengah mengerjakan tugas di rumahnya. Sementara sang bapak berada di rumah yang lain.
Baca juga: Dua Jembatan Putus Akibat Banjir Lombok Barat
Tidak disangka-sangka hujan yang mengguyur sejak subuh membuat air sungai dekat rumah mereka meluap. Sekitar pukul 09.00 Wita, Baihaqi dikagetkan dengan gemuruh dan getaran yang disebabkan banjir bandang.
Spontan dia pun keluar rumah dan melihat setengah tubuh bapaknya tenggelam.

Baihaqi pun langsung berupaya sekuat tenaga untuk menyelamatkan sang bapak. Dia nekat melompat ke tengah air tersebut untuk menolong bapaknya.
Tapi nahs, tubuh Baihaqi justru terhempas dihantam gelombang air sungai yang sangat deras. Dia pun sempat tenggelam.
Baihaqi berusaha tetap bertahan dan berenang untuk menyelamatkan bapaknya. Tapi nahas sang bapak sudah hilang, hanyut tersapu banjir bandang.
”Saya loncat mau kejar dia tapi saya terpental sama air juga. Terus saya bangun sudah habis (semua), sudah hilang dia (bapak), sama rumah hanyut,” tuturnya, sembari menahan air mata.
Dia sendiri bisa menyelamatkan diri karena bisa berenang dan posisinya lebih aman dibandingkan sang bapak yang langsung tergerus arus sungai.
”Makanya saya berusaha menyelamatkan bapak tetapi terpental,” katanya.
Baihaqi merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Meski sangat terpukul dengan kejadian itu, dia menyadari harus tetap tabah dan kuat menerima musibah tersebut.
Dia mendapat dukungan moril dari teman-teman kuliah dan organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang datang menjenguknya.
(*)