Tim Medis NTB Banyak Belajar dari Italia, Dokter Jack: MotoGP Sudah Seperti Kegiatan HUT RI

Tim medis menjadi salah satu unsur penting dalam penyelenggaraan ajang balap dunia seperti MotoGP dan MOTUL FIM Superbike World Championship.

TribunLombok.com/Sirtupillaili
KESEHATAN: Alwan Wijaya, koordinator tim medis penonton menyiapkan alat-alat kesehatan yang akan dipakai saat ajang WSBK di Mandalika, Selasa (2/11/2021). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Tim medis menjadi salah satu unsur penting dalam penyelenggaraan ajang balap dunia seperti MotoGP dan MOTUL FIM Superbike World Championship (WSBK).

Karena itu, menjelang WSBK di Pertamina Mandalika International Street Circuit, tim medis NTB dikirim belajar ke Italia, 21-22 Oktober 2021, untuk melihat langsung penanganan medis di sana.

Direktur RSUD Provinsi NTB dr Lalu Herman Mahaputra mengatakan, pengalaman studi banding ke Italia sangat luar biasa.

”Kita tahu di Italia kegiatan MotoGP sudah dimulai sejak 1972, jadi kegiatan tiap tahun itu (mereka) sama seperti kita menyelenggarakan kegiatan HUT RI, artinya protabnya sudah jelas,” kata dr Herman Mahaputra, di ruang kerjanya, Selasa (2/11/2021).

Baca juga: 325 Orang Tenaga Kesehatan Dikerahkan saat Balap Superbike di Sirkuit Mandalika

Selama belajar ke Italia bersama tim Polda NTB, mereka banyak mendapatkan cerita tentang penanganan medis hingga keamanan MotoGP.

”Tentunya kami mendapatkan ilmu, karena kami diberi kesempatan melihat dari dekat bagaimana sistem pengamanan di situ,” kata pria yang akrab disapa dokter Jack ini.

Ilmu yang mereka dapatkan di Italia tersebut akan mereka terapkan saat penyelenggaraan WSBK dan MotoGP di Mandalika, Lombok Tengah, NTB.

Direktur RSUD NTB dr Lalu Herman Mahaputra
Direktur RSUD NTB dr Lalu Herman Mahaputra (TribunLombok.com/Sirtupillaili)

Menurutnya, tim kesehatan berperan sangat penting dalam event balap seperti WSBK dan MotoGP.

”Medical merupakan entry point, karena sebagus-bagus sirkuit kalau medical tidak siap saya pikir race (balap) tidak akan bisa terselenggara,” katanya.

Baca juga: Listrik Sirkuit Mandalika Sudah Dinyalakan, PLN NTB Jamin Suplai Tanpa Kedip

Baca juga: Polda NTB Ambil Alih Kasus Pemerkosaan Gadis Difabel di Bima

Sehingga tim kesehatan berperan sangat penting untuk memastikan ajang balapan berjalan lancar dan aman.

Bisa dikatakan, kesuksesan ajang balap dunia di NTB sangat ditentukan kesiapan tim medis dan keamanan.

Karena itu, selama penyelenggaraan event, kekompakan semua pihak sangat dibutuhkan.

Mulai dari TNI, Polri, pemerintah daerah, BNPB, Basrnas, pemadam kebakaran, kantor kesehatan pelabuhan, dan unsur lainnya harus menjadi tim yang kuat dan kompak.  

“Juga di sana ada ITDC, MGPA hingga Dorna sendiri,” katanya.

Karena benar-benar membutuhkan kekompakan, dalam waktu dekat tim besar NTB akan menggelar rapat koordinasi melibatkan semua pihak.

Berita terkini di NTB lainnya.

(*)

 
 

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved