Pria Bunuh Istri di Blitar: Berawal dari Diari, Diduga Cemburu Korban Kenalan dengan Pria Asing

Berikut kronologi lengkap suami bunuh istri di Blitar, berawal dari diari berbahasa Inggris dan dugaan kecemburuan pelaku pada korban.

Editor: Irsan Yamananda
DNA India
Ilustrasi - Berikut kronologi lengkap suami bunuh istri di Blitar, berawal dari diari berbahasa Inggris dan dugaan kecemburuan pelaku pada korban. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Kasus pembunuhan terjadi di Blitar.

Korbannya adalah seorang perempuan penjual jamu keliling berinisial EN (47).

Sementara pelaku adalah suami korban sendiri.

Sebelum ditemukan tewas, korban sempat menuliskan lima lembar catatan.

Catatan tersebut dituliskan dalam Bahasa Inggris di sebuah diari.

Diari itu diduga menjadi salah satu pemicu kecemburuan sang suami.

Baca juga: Update Pembunuhan di Subang, Polisi Sebut Ada Saksi yang Keterangannya Berubah-ubah: Dia Tidak Fokus

Baca juga: Tuding Seorang Petani di NTT Punya Ilmu Hitam & Santet Keluarganya, 3 Orang Nekat Lakukan Pembunuhan

Ilustrasi pembunuhan - Berikut kronologi lengkap suami bunuh istri di Blitar, berawal dari diari berbahasa Inggris dan dugaan kecemburuan pelaku pada korban.
Ilustrasi pembunuhan - Berikut kronologi lengkap suami bunuh istri di Blitar, berawal dari diari berbahasa Inggris dan dugaan kecemburuan pelaku pada korban. (kantipurnetwork.com)

Pelaku diketahui berinisial  S (57).

Ia tega menganiaya EN sampai tewas pada Kamis (7/10/2021) dini hari.

Meski EN menuliskan catatannya dalam Bahasa Inggris, S dapat memahami isinya karena sebagian besar catatan itu disertai terjemahan dalam Bahasa Indonesia.

Pinjam kamus ke anak

Baca juga: Lamaran Berujung Pembunuhan, Pemuda di Riau Bacok Ayah Pacar Hingga Tewas karena Tak Direstui

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Blitar AKP Ardyan Yudho Setyantono mengatakan, EN pun sempat meminjam kamus Bahasa Inggris kepada anak keduanya.

"Dari pemeriksaan pada ponsel korban, terlihat korban sering menggunakan aplikasi Google Translate juga," kata Yudho, Selasa (2/11/2021)

Menurut pengamatan Kompas.com, beberapa lembar diari EN yang disimpan di ruang unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Blitar memuat kata-kata mesra dalam bahasa Inggris.

Misalnya di halaman keempat, tertulis can we be together? (dapatkah kita bersama), can you love me? (bisakah kau mencintaiku?)", dan I am old (aku sudah tua).

Pada bagian lain, EN menulis I am afraid of being hurt (aku takut disakiti).

Lalu ada juga I am afraid of being disappointed (aku takut dikecewakan).

Diduga jadi sebab penganiayaan hingga tewas

Polisi menduga, EN mulai menulis catatan harian beberapa pekan sebelum penganiayaan.

Catatan itu diduga dibaca suaminya.

Hingga akhirnya berujung penganiayaan yang mengakibatkan EN kehilangan nyawa.

Penjual jamu keliling itu mulai menulis catatan harian setelah berkenalan dengan pria asing dan menjalin hubungan dekat.

Yudho mengatakan pelaku S diduga pertama kali membuka diari istrinya sekitar 10 hari sebelum kejadian.

Baca juga: Makin Dipojokkan, Danu Kantongi Foto Oknum Polisi yang Mintanya Bersihkan TKP Pembunuhan Subang

"Ada kalimat 'you my wife' disertai terjemahan 'kamu istriku' itu dipahami pelaku dan membuatnya cemburu," ujar Yudho kepada Kompas.com.

S membuka diari itu, kata Yudho, karena EN sering terlihat sedang berbicara di telepon melalui saluran WhatsApp dalam Bahasa Inggris sambil membawa buku diari tersebut.

Pria asing

Polisi, kata Yudho, menduga EN berkenalan dengan seorang pria asing dari luar negeri yang dia kenal dari media sosial.

Pria tersebut, lanjutnya, diduga seseorang dari negara yang bahasa sehari-harinya adalah Bahasa Arab.

Namun karena EN tidak bisa berbahasa Arab, ujarnya, keduanya menggunakan Bahasa Inggris untuk berkomunikasi.

Yudho mengatakan, selain berfungsi sebagai sebuah catatan harian, EN juga menggunakan buku diari itu sebagai pengingat ungkapan-ungkapan dalam Bahasa Inggris yang akan dia gunakan saat berkomunikasi verbal melalui telepon atau teks dengan pria itu.

Tewas di ranjang

Diberitakan sebelumnya, EN ditemukan tewas bersimbah darah di ranjang kamarnya di Kelurahan Bence, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Kamis dini hari (7/10/2021).

Kondisi EN pertama kali diketahui anak keduanya. Ketika itu suami EN, S tak ada di rumah seperti dikutip dari  Kompas.com dengan judul "Sebelum Dibunuh, Penjual Jamu Sempat Pinjam Kamus Anak dan Tulis Diari dalam Bahasa Inggris".

Ilustrasi jenazah - Berikut kronologi lengkap suami bunuh istri di Blitar, berawal dari diari berbahasa Inggris dan dugaan kecemburuan pelaku pada korban.
Ilustrasi jenazah - Berikut kronologi lengkap suami bunuh istri di Blitar, berawal dari diari berbahasa Inggris dan dugaan kecemburuan pelaku pada korban. (www.grid.id)

S baru ditemukan warga sekitar lima jam kemudian pada pagi hari dalam posisi tidak sadarkan diri di sebuah aliran sungai yang kering sekitar 200 meter dari tempat kejadian.

Polisi menetapkan S sebagai tersangka pelaku penganiayaan hingga tewas terhadap EN melalui sejumlah alat bukti termasuk pengakuan S.

Selain buku diari, polisi juga menyita alu kayu yang biasa digunakan EN untuk menumbuk ramuan jamu yang waktu kejadian digunakan S untuk memukul kepala EN.

Artikel lainnya terkait pembunuhan

(Kompas/ Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved