Lamaran Berujung Pembunuhan, Pemuda di Riau Bacok Ayah Pacar Hingga Tewas karena Tak Direstui

Kronologi pemuda bunuh ayah pacar korban di Riau, motif pelaku sakit hati hubungan tak direstui.

Editor: Irsan Yamananda
kantipurnetwork.com
Ilustrasi - Kronologi pemuda bunuh ayah pacar korban di Riau, motif pelaku sakit hati hubungan tak direstui. 

TRIBULOMBOK.COM - Kasus dugaan pembunuhan terjadi di daerah Riau.

Terduga pelaku diketahui berinisial NT (22).

Ia tega menghabisi nyawa orang yang jauh lebih tua darinya.

Orang yang dimaksud alias korban berinisial PG (50).

Ia diduga dibunuh pelaku dengan senjata tajam jenis parang.

Peristiwa sadis ini terjadi di Desa Kasang Padang, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau.

Baca juga: Makin Dipojokkan, Danu Kantongi Foto Oknum Polisi yang Mintanya Bersihkan TKP Pembunuhan Subang

Baca juga: Pria di Sulsel Terjun ke Sungai Setelah Bunuh Pensiunan Guru di Rumah Makan, Kini Ditemukan Tewas

Ilustrasi - Kronologi pemuda bunuh ayah pacar korban di Riau, motif pelaku sakit hati hubungan tak direstui..
Ilustrasi - Kronologi pemuda bunuh ayah pacar korban di Riau, motif pelaku sakit hati hubungan tak direstui.. (DNA India)

Sementara tanggalnya pada hari Sabtu (30/10/2021).

Terduga pelaku ditangkap oleh warga setelah diduga melakukan pembunuhan.

"Kejadiannya sekitar pukul 13.05 WIB. Diduga pelaku awalnya dapat diamankan warga," sebut Babinsa Koramil 10/Kunto Darussalam, Kodim 0313/KPR, Peltu M Sitepu kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Sabtu.

Terduga pelaku, kata Sitepu, saat ini diamankan petugas Polsek Bonai Darussalam untuk dilakukan proses hukum.

Baca juga: Pria Dibunuh Secara Sadis di Depan Istri, Jasad Korban Dibakar Seusai Dihabisi, Pelaku Diduga ODGJ

Sitepu menuturkan, sekitar pukul 12.30 WIB, NT datang ke rumah PG.

NT saat itu meminta restu agar anak perempuan korban menjadi calon istrinya.

Namun, korban menolak NT menjadi menantunya.

"Karena korban diduga tidak mau jadi menantunya, terjadilah adu mulut antara diduga pelaku dengan korban," ujar Sitepu.

NT yang merasa sakit hati, lalu mengambil sebilah parang dan melukai wajah dan mulut korban.

Korban mencoba menyelamatkan diri dengan cara lari ke arah jalan perkebunan dekat rumah korban.

Akan tetapi, pelaku mengejar dan menangkap korban.

Pelaku kemudian menyerang korban dengan parang. Korban pun tewas di tempat.

Anak perempuan korban yang melihat ayahnya terluka, berteriak minta tolong kepada warga setempat.

"Diduga pelaku melarikan diri ke arah belakang rumah korban. Warga berdatangan dan langsung melakukan pencarian hingga berhasil mengamankannya," kata Sitepu.

Baca juga: Terus-terusan Mencuri, Pria di Garut Dihajar Lalu Dikubur, Sempat Ketahuan Masih Hidup Lalu Dibunuh

Dia mengaku datang ke lokasi kejadian setelah menerima informasi dari warga.

Ia mengamankan NT agar tidak dihakimi warga.

Tak lama setelah itu, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Bonai Darussalam datang ke lokasi untuk mengamankan pelaku.

Pelaku dibawa ke Polsek Bonai Darussalam dengan barang bukti sebilah parang.

Terpisah, Paur Humas Polres Rohul Aipda Mardiono Pasda mengatakan bahwa tersangka pembunuhan sudah diamankan.

"Tersangka sudah diamankan di Polsek Bonai Darussalam untuk diproses hukum lebih lanjut," kata Mardiono saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu seperti dikutip dari  Kompas.com dengan judul "Sakit Hati Tak Direstui Jadi Menantu, Pemuda Ini Bunuh Ayah Pacarnya".

Kasus Pembunuhan Lainnya

Husnan (55), tukang asah pisau asal Lingkungan Gubuk Mamben, Kelurahan Pagesangan Barat, Kota Mataram mengaku menyesal telah membunuh Fitriah (44), adik iparnya sendiri.

Dia pun meminta agar dibukakan pintu maaf atas perbuatannya.

”Minta maaf sama semua keluarga, semua, baik keluarga saya maupun keluarga korban,” kata Husnan, di hadapan media, dalam keterangan pers, di markas Polresta Mataram, Rabu (29/9/2021).

Kini dia siap mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum.

”Menyesal pak,” katanya.

Baca juga: Bunuh Adik Ipar karena Sakit Hati, Pria di Mataram Terancam Hukuman Mati

Dia mengaku nekat melakukan penganiayaan dan membunuh adik iparnya karena tersulut emosi setelah cekcok sore harinya.

Di samping itu, dia pun memendam rasa sakit hati cukup lama karena merasa sering dihina oleh korban.

Husnan mengakui dia dan adik iparnya sering terlibat cekcok karena masalah sepele.

Sampai akhirnya, Selasa (21/9/2021), dia kalap dan menghabisi nyawa istri adik kandungnya.

Baca juga: Pengakuan Pembunuh Adik Ipar di Mataram, Sakit Hati Sering Dipanggil Kangkung & Ambon

Dia menusuk korban menggunakan pisau gunting yang sudah lama dia simpan di dalam rumah.

”Pisau itu sudah ada dari dulu di dalam lemari,” katanya.

Pisau tersebut, kata Husnan, merupakan jenis pisau gunting.

Dahulu dia pakai pisau tersebut untuk bekerja.

Sebab dulu, sebelum menjadi tukang asah pisau bagi jagal hewan kurban, dia bekerja sebagai kusir cudomo.

”Saya juga bekerja (buruh) bangunan,” katanya.

Pisau itu biasanya dia pakai untuk membuat lubang pintu. ”Kalau kekecilan lubangnya, saya besarin pakai itu,” ujarnya.

Kronologi

Peristiwa pembunuhan terjdi Selasa (21/9/2021), dini hari.

Pelaku membunuh korban dengan sebilah pisau.

Pembunuhan berawal saat pelaku dan korban terlibat cekcok soal sampah, Senin (20/9/2021).

Tidak disangka-sangka cekcok mulut soal sampah tersebut membuat Husnan sakit hati.

Pelaku yang sudah lama memendam rasa sakit hati karena dihina menjadi kalap.  

DITAHAN: Husnan (55), tersangka pembunuh adik iparnya menunduk saat digiring polisi, di markas Polresta Mataram, Rabu (29/9/2021).  
DITAHAN: Husnan (55), tersangka pembunuh adik iparnya menunduk saat digiring polisi, di markas Polresta Mataram, Rabu (29/9/2021).   (TribunLombok.com/Sirtupillaili)

Selasa(21/9/2021), dini hari, pukul 00.00Wita, Husnan menyiapkan sebilah pisau dan masuk ke rumah korban.

Saat korban tertidur lelap bersama suami, pelaku menghujam tubuh korban dengan 23 kali tusukan pisau sampi tewas.   

Korban tewas dengan luka tusukan di bagian perut, dada, bagian tangan, dan paha korban.

Baca juga: Tukang Asah Pisau di Mataram Aniaya Adik Ipar hingga Tewas, Penyebabnya Sepele

Mendengar ada keributan, suami korban atas nama Masnun pun bangun dan langsung melakukan perlawanan.

”Suaminya juga terkena tusukan di bagian punggung sebanyak dua kali tusukan,” beber Kapolresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi.  

Karena panik, tersangka Husnan pun melarikan diri ke rumahnya, di sebelah rumah korban.

Suami korban kemudian meminta tolong kepada tetangga sehingga warga keluar menolongnya. Tersangka kemudian ditangkap aparat kepolisian.

Husnan yang hidup membujang itu kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. 

Artikel lainnya terkait pembunuhan

(Kompas/ Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved