Alasan Bayar RT & RW, Sekretaris Bendahara Duri Kepa Pinjam Warga Rp 264, Kini Dijerat Penggelapan

Sekretaris bendahara Kelurahan Duri Kepa terjerat kasus penggelapan dana setelah pinjam Rp 264 juta dari warga.

Editor: Irsan Yamananda
hai.grid.id
Ilustrasi Uang - Sekretaris bendahara Kelurahan Duri Kepa terjerat kasus penggelapan dana setelah pinjam Rp 264 juta dari warga. 

Ia mengaku tak pernah berdiskusi dengan Rafly selama menikah secara terbuka.

"Memang betul suami saya tidak tahu apa-apa," jelasnya,  dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Setelah Dicecar 42 Pertanyaan, Putri Nia Daniaty Berharap Damai dengan Korban Penipuan CPNS

Alasannya adalah sejak awal menikah, keduanya langsung berpisah.

Sebab, Rafly saat itu masih dalam masa pendidikan.

"Bukan karena tidak keterbukaan tapi statusnya ketika saya pacaran sama Rafly, dia saat itu masih pendidikan," ujar Olivia.

"Dan ketika hari ini saya menikah, besoknya dia langsung berangkat dinas," sambungnya.

Mengaku Buka Bimbel 25 Juta

Putri sulung Nia Daniaty, Olivia Nathania kembali berurusan dengan kasus tuduhan penipuan.

Ia dilaporkan bersama sang suami, Fafly N Tilaar alias RAF yang keduanya baru menggelar pernikahan pada 19 Februari 2021 lalu.

Oi diduga menipu 225 orang dengan iming-iming lolos menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Setelah kasus ini heboh, Oi lalu keluar dan memberikan klarifikasi.

Oi mengaku dirinya tak pernah bertemu dengan korban dan menyebut sang guru, Agustine yang mencari peserta sendiri.

Baca juga: Olivia Terseret Kasus Penipuan, Nia Daniaty Bak Lepas Tangan dan Farhat Abbas Sebut Kasus Memalukan

Hal ini disampaikan dalam video yang diunggah di YouTube KH Infotainment, Kamis (30/9/2021).

Pun, putri Nia Daniaty merasa terganggu dengan pemberitaan yang menurutnya tidak benar.

"Tanggapannya ya cukup syok, cukup kaget yang pasti, sama yang pastinya terganggu ya," ujar Olivia.

Olivia terjerat kasus penipuan berkedok iming-iming CPNS, ini respon Nia Daniaty dan Farhat Abbas
Olivia terjerat kasus penipuan berkedok iming-iming CPNS, ini respon Nia Daniaty dan Farhat Abbas (Kolase Instagram/ Tribunnews)

Lantas Olivia mengungkap status dari sosok yang mengaku sebagai korban sekaligus guru SMA-nya, Agustine.

Ia menjelaskan Agustine dalam kasus ini sebenarnya bukanlah korban seperti yang disampaikan sebelumnya.

Baca juga: Bertemu Lagi Setelah Putus, Ini Alasan Happy Asmara Menangis saat Denny Caknan Bawakan Lagu Widodari

"Ibu Agustine ini sebenarnya bukan korban, melainkan dia yang merekrut orang-orang tersebut," kata Olivia.

"Karena saya tidak pernah bertemu langsung dengan orang-orang yang dia sebutkan begitu."

"Tidak pernah berhadapan langsung dengan 225 orang dan membujuk 16 orang keluarga Agustine," tuturnya.

Susanti menambahkan, kliennya juga dituding melakukan pemalsuan terkait berkas pengangkatan CPNS.

Selain itu, ia menerangkan Olivia tidak pernah membujuk orang-orang yang kini mengaku sebagai korban.

"Sebenarnya Ibu Agustine ini dia yang mempresentasikan kepada keluarga dan 225 orang," terang Susanti.

"Sehingga terbujuk rayulah mereka itu, untuk masuk menjadi calon PNS."

Olivia Nathania didampingi kuasa hukumnya, Susanti Agustina, dalam jumpa persnya di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (30/9/2021).
Olivia Nathania didampingi kuasa hukumnya, Susanti Agustina, dalam jumpa persnya di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (30/9/2021). (Warta Kota/Arie Puji Waluyo)

"Dengan iming-iming akan lulus CPNS, padahal Oli tidak pernah menjamin untuk lulus," tambahnya.

Lanjut, Olivia menegaskan selama ini hanya membuka bimbingan belajar (bimbel) untuk tes penerimaan CPNS.

Ia mengatakan, untuk masuk ke bimbel miliknya, para murid akan dipatok dengan tarif Rp 25 juta.

Putri Nia Daniaty ini juga mengakui menerima keuntungan dari situ dan menurutnya masih wajar.

Tak sampai di situ, Olivia juga siap menunjukkan lokasi serta pengajar dari bimbel CPNS tersebut.

Baca juga: Ria Ricis Sebut Teuku Ryan Sesuai dengan Kriteria Calon Menantu yang Diinginkan sang Ayah

"Tetapi perlu saya luruskan di sini, saya menyelenggarakan les untuk masuk CPNS," jelas Olivia.

"Memang saya terima uang dari situ senilai Rp 25 juta per orang."

"Dengan nilai Rp 25 juta itu, untuk pengajar, sewa tempat, dan lain-lain," imbuhnya.

Sebelumnya, pihak korban telah melaporkan Oi dengan suaminya ke Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (24/9/2021).

Kuasa hukum korban, Odie Hodianto mengatakan korban berjumlah 225 orang ditipu Oli dan suaminya sejak 2019 hingga 2020.

"Ini ada 225 orang ditipu dengan jumlah kerugian ditaksir mencapai Rp9,7 Miliar lebih. Modusnya mengiming-imingi korban untuk diloloskan mengisi kekosongan jabatan di beberapa instansi karena terlapor mengaku memiliki link di BKN," ujar Odie kepada awak media.

Rata-rata korban mengaku terperdaya untuk mengisi posisi jabatan PNS strategis yang dijanjikan Oi dan RAF.

Artikel lainnya terkait penipuan

(Kompas TV/ Hedi Basri)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved