Nenek Penjual Kopi Dusun Sade Kangen Ingin Ketemu Jokowi, Inaq Cim: Pak Presiden Ayo Datang Lagi
nenek-nenek penjual kopi di kampung tradisional Sade, Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah mengaku kangen ingin bertemu Presiden Joko Widodo
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
lihat foto
Dusun Sade merupakan salah satu desa tradisional yang mempertahankan bentuk rumah, adat dan tradisi masyarakat Sasak zaman dahulu.
Wisatawan yang berkunjung ke Sade bisa melihat wajah dan kehidupan masyarakat Suku Sasak di Lombok, NTB.
Destinasi wisata yang lebih dikenal sebagai Desa Sade ini saban tahun selalu ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Warga yang tinggal di desa ini masih mempertahankan bentuk rumah masyarakat Sasak tempo dulu.
Masing-masing warga menjual beragam kerajinan dan olahan sumber daya alam yang mereka miliki di depan rumahnya.
Termasuk kopi bubuk yang dibuat secara tradisional oleh Inaq Cim.
Meski sudah nenek-nenek, dia lebih akrab dipanggil dengan nama Inaq Cim.
Kata Inaq dalam bahasa Sasak berarti ibu. Biasaya bila sudah jadi nenek dipanggil papuq.
Selama puluhan tahun Inaq Cim membuat kopi di rumahnya. Mereka membuat awalnya untuk konsumsi sehari-hari.
Tapi karena banyaknya tamu yang datang, dia pun menjual bubuk kopi ala kadarnya kepada pengunjung.
Baca juga: Ketika Pekerja Migran NTB Pulang Kampung, Bangun Usaha dan Suplai Kopi ke KEK Mandalika
Bila tidak sedang jualan kopi, perempuan di Sade biasanya pergi bekerja ke sawah membantu suaminya.
Di Dusun Sade, pengunjung juga bisa membeli beragam kain tentu yang dibuat kaum perempuan Sade.
Desa tradisional ini merupakan salah satu destinasi yang bisa dikunjungi para penonton MotoGP.
Sebab lokasinya tidak terlalu jauh dari Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok Tengah.
(*)
