Cerita Menteri Nadiem Dipeluk Guru Honorer Bergaji Rp 100 Ribu di Lombok Tengah
Kedatangan Menteri Nadiem Anwar Makarim di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) disambut tangis haru guru honorer
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Sementara itu, Asma Warniarti, guru honorer TK Negeri Pembina Pedesaan saat diwawancarai mengatakan, mereka menyampaikan keluh kesah ke menteri dengan harapan ada perubahan nasib.
Selama ini, honorer yang mengabdi di TK negeri hanya mendapatkan gaji Rp 100 ribu per bulan dari pemerintah daerah.
Uang tersebut pun dicarikan sekali dalam enam bulan.
"Jadi cuma itu yang kami dapatkan," katanya.
Karena mereka honorer di TK negeri bantuan sosial untuk guru tidak boleh diterima.

Demikian pula dengan dana sertifikasi, karena honor di negeri mereka tidak bisa mendapatkan.
Dana dari APBD juga tidak boleh diberikan kepada mereka yang honor di TK negeri.
Jadi semua program bantuan guru tidak bisa mereka akses hanya karena mengajar di TK negeri.
"Kami dengan yang di swasta sama-sama ingin mencerdaskan anak bangsa. Tapi kenapa di TK Negeri kami tidak boleh dapat apa-apa," katanya.
Upah yang mereka terima memang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Untuk besin saja tidak cukup dengan Rp 100 ribu per bulan.
Baca juga: Biaya dan Sistem Hambat Kampus Merdeka, Menteri Nadiem Serap Aspirasi Mahasiswa dan Dosen NTB
Apalagi dia bolak balik dari rumah ke tempat mengajar sejauh 27 kilometer.
Tapi mereka tetap bertahan karena memiliki harapan suatu saat akan ada perubahan nasib.
Untuk kebutuhan sehari-hari, mereka berupaya semaksimal mungkin dengan honor yang diterima.
Karena itu, dia menyampaikan aspirasi para honorer ke Menteri Nadiem Makarim dengan harapan ada perhatian.
(*)