KPK Gandeng Tokoh Agama hingga Tokoh Adat NTB Berantas Korupsi
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggandeng para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat dalam pemberantasan korupsi, termasuk di NTB
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggandeng para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat dalam pemberantasan korupsi.
KPK menilai, peran mereka sangat penting karena menjadi panutan masyarakat.
“Dalam pemberantasan korupsi, perlu peran bersama seluruh elemen masyarakat,” kata Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat Kumbul Kusdwidjanto Sudjadi, dalam kegiatan pendidikan antikorupsi dan bimbingan teknis (bimtek) kepada 34 tokoh di Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (10/9/2021).
Bimtek tersebut berlangsung selama dua hari, tanggal 9-10 September 2021.
”Para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat, diharapkan mengajak masyarakatnya berpartisipasi memberantas korupsi,” katanya.
Bentuk partisipasi publik di antaranya melakukan pendidikan antikorupsi.
KPK, kata Kumbul, telah mendorong pemerintah daerah mengimplementasikan Pendidikan Antikorupsi (PAK) di sekolah-sekolah hingga perguruan tinggi.
Baca juga: NTB Berhasil Turunkan Level PPKM, Panglima TNI: Kita Jangan Lengah!
“Tidak hanya dalam kebijakan, KPK juga mengajak masyarakat menjadi Penyuluh Antikorupsi (Paksi) yang tersertifikasi BNSP,” ujarnya.
Tonton juga:
KPK mengajak para tokoh bersama-sama mengedukasi masyarakat.
Sehingga budaya antikorupsi, nilai-nilai luhur kearifan lokal, moral baik tertanam dalam masyarakat.
Setelah berdialog dengan para tokoh lintas agama, masyarakat dan adat.
Hari ini, Jumat (10/9/2021) KPK menyambangi Pondok Pesantren Abu Hurairah.
Pimpinan Pondok Pesantren Abu Hurairah TGH Fakhrudin Abdurrahman dalam sambutannya menyampaikan, ia dan jajarannya siap mensosialisasikan nilai-nilai antikorupsi kepada jamaah dan umat.
Baca juga: Target Vaksinasi NTB 45 Ribu Dosis Sehari, Kapolri Optimis MotoGP dan Superbike Sukses
“Seluruh ustadz yang berjumlah 70-an dari Ponpes Abu Hurairah yang biasa menjadi penceramah di masjid siap mengisi ceramahnya dengan tema antikorupsi,” ujarnya, didampingi 30 orang santri dan 30 ustadz serta pengurus ponpes.
(*)