Sopir Truk di Lembar Protes Jadwal Kapal Tak Sesuai Tiket, Sempat Halangi Penumpang Lain Naik   

Para sopir truk tujuan Waingapu, Nusa Tenggara Timur (NTT) protes. Lantaran jadwal keberangkatan KM Egon dengan tiket yang telah dibeli tak sesuai.

Dok. Polres Lobar
SEPAKAT: Para sopir truk yang telantar di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat membuat surat pernyataan dengan PT Pelni agar diberangkatkan sesuai jadwal tiket yang dibeli, Selasa 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT – Para sopir truk tujuan Waingapu, Nusa Tenggara Timur (NTT) protes.

Ketidak sesuaian jadwal keberangkatan KM Egon dengan tiket yang telah dibeli menjadi penyebabnya.

Para sopir truk yang lebih dahulu menunggu belum mendapatkan tiket.

Sementara yang belakangan datang justru mendapatkan tiket dan didahulukan.

Hal itu menimbulkan kesalahpahaman antara sopir truk di Pelabuhan Lembar.

Sopir truk tidak menerima keputusan PT Pelni.

PENGAMANAN: Para sopir truk asal NTT yang terdampar di Pelabuhan Lembar protes dengan kenaikan harga tiket yang signifikan, Selasa (7/9/2021). Polisi kemudian mengamankan lokasi dan menangkap dua calo tiket KM Egon. (Dok. Polres Lobar)

 
PENGAMANAN: Para sopir truk asal NTT yang terdampar di Pelabuhan Lembar protes dengan kenaikan harga tiket yang signifikan, Selasa (7/9/2021). Polisi kemudian mengamankan lokasi dan menangkap dua calo tiket KM Egon. (Dok. Polres Lobar)   (Dok. Polres Lobar)

Karena itu, mereka akan tetap menghadang kendaraan yang akan menaiki KM Egon.

Menyikapi situasi itu, jajaran Polres Lombok Barat melakukan pengamanan di lokasi.

Baca juga: Harga Tiket KM Egon ‘Mencekik’ Sopir Truk yang Telantar di Lembar, Polisi Cokok 2 Calo Tiket   

Kabag Ops Polres Lombok Barat AKP Dhafid Shiddiq turun memimpin pengamanan tersebut.

Selain melakukan pengamanan di Dermaga Pelabuhan Pelindo III Lembar, polisi menemui perwakilan sopir dan pihak PT Pelni.

“Jadi sedikit kami luruskan, penyelesaian bukan dari kepolsian, kami hanya mengamankan agar tidak terjadi sesuatu hal seperti keributan,” jelas Dhafid Shiddiq, Rabu (8/9/2021).

 Untuk antisipasi tindakan yang mengarah ke anarkis, polisi turun memediasi kedua pihak.

Sampai akhirnya kedua belah pihak sepakat dan menyelesaikan masalah tersebut.

”Alhamdullilah dari pihak sopir tujuan Waingapu NTT sudah sepakat,”jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved