Madrasah Ditutup Kolonial, Adik TGKH Muhammad Zainuddin Gugur saat Menyerang Markas NICA

Pahlawan nasional TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid menjadikan pesantren sebagai basis perjuangan memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan.

Dok. NW dari Dinas Sosial NTB
TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid (tengah) foto bersama para santri dan penghuni panti asuhan, di Panti Asuhan Darul Aitam NW. 

Pasca Deklarasi Kemerdekaan 

Setelah Jepang kalah dari sekutu dan Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan di Jakarta, situasi di Lombok justru semakin genting.

Tentara Australia yang ditugaskan sekutu mendarat di Ampenan, Pulau Lombok, 30 November tahun 1945.

Disusul kedatangan Netherlands Indies Civil Administration (NICA) bentukan Belanda yang ingin kembali berkuasa di Indonesia.

Untuk melawan itu, TGKH Muhammad Zainuddin menggerakkan para santri, guru NWDI dan NBDI membentuk organisasi yang disebut gerakan al-Mujahidin.

TGH Muhammad Faisal Abdul Majid, adik kandung  TGKH Muhammad Zainuddin yang juga guru di NWDI ditunjuk memimpin gerakan ini.

Mereka bergabung dengan gerakan Banteng Hitam, gerakan bambu runcing, BKR, dan API di Pulau Lombok.

Baca juga: Cemburu Lihat Pacar Dibonceng Pria Lain, Pemuda Sumbawa Ini Kalap dan Lakukan Penganiayaan

Mereka menyatukan langkah mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang dideklarasikan 17 Agustus 1945.

Hari Sabtu tanggal 7 Juni 1946, dini hari, kelompok pejuang pimpinan TGH Muhammad Faisal dan Sayid Saleh menggempur markas Gajah Merah NICA di Selong, Lombok Timur.

Karena persenjataan tidak imbang, Muhammad Faisal bersama dua orang santrinya gugur dalam peristiwa penyerangan tersebut.

Sayid Saleh, pemimpin Laskar Basmi dari Pringgasela yang ikut menyerang juga gugur.  

Atas penyerangan itu, dalam sidang resminya, NICA memutuskan untuk menutup madrasah NWDI dan NBDI.

Madrasah NWDI dan NBDI di-blacklist sebagai markas gelap pribumi.

Madrasah dituding sebagai tempat mengatur strategi perlawanan.

Sejumlah guru madrasah ditangkap dan sebagian diasingkan ke daerah lain.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved