Idul Adha 2021
Sapi Lokal Sumbangan Presiden Jokowi di NTB, Dirawat Selama 4 Tahun dengan Pengawasan Dokter
Presiden kembali sumbangkan sapi korban ke seluruh Provinsi Indonesia termasuk di NTB, sapinya dirawat selama empat tahun dalam pengawasan dokter
Penulis: Sirtupillaili | Editor: wulanndari
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA – Setiap Hari Raya Idul Adha, Presiden RI selalu menyumbangkan sapi kurban ke seluruh provinsi se-Indonesia, termasuk Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Tahun ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyumbangkan hewan kurban berupa sapi lokal yang dibeli langsung dari peternak di Lombok Timur, NTB.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB Khairul Akbar mengatakan, tahun ini Provinsi NTB kembali mendapat sumbangan sapi kurban dari Presiden Jokowi.
”Hewan kurban yang menjadi langganan presiden tersebut merupakan sapi Simental dengan bobot sebesar 1,25 ton,” katanya.
Baca juga: Cara Aman Simpan Daging Kurban Agar Tahan Lama di Dalam Freezer, Jangan Dicuci hingga Dipotong Kecil
Baca juga: Salat Idul Adha Sulit Dibendung, Polisi-TNI Bagikan 2.000 Masker di Janapria Lombok Tengah
Sapi tersebut dirawat selama empat tahun dan khusus disiapkan untuk sapi kurban presiden.

Pemberian pakan selalu menggunakan pakan alami sehingga kondisi sapi tetap sehat dan memiliki bobot 1 ton lebih.
"Alhamdulillah pembelian langsung dari peternak lokal dan tahun ini disembelih di Kabupaten Sumbawa Barat," kata Khairil, usai meninjau proses pemotongan hewan kurban sumbangan Presiden Jokowi, di halaman kantor Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Selasa (20/7/2021).

Ia mengatakan, daging sapi kurban itu diberikan kepada masyarakat Sumbawa Barat.
Ke depannya, hewan kurban sumbangan presiden akan disalurkan juga ke seluruh kabupaten/kota se-NTB.
Sehingga diharapkan sumbangan presiden dapat memenuhi nutrisi dan meningkatkan imun masyarakat.
Terlebih di masa pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung.
Baca juga: Resep Tongseng Kambing Mudah Hanya Satu Jam, Siapkan Bahan-bahan yang Dibutuhkan
Baca juga: Gubernur NTB Ditegur Mendagri karena Serapan Anggaran Covid Rendah, Fitra NTB: Sangat Mengecewakan
Sapi tersebut merupakan sapi yang diternak khusus dengan pengawasan dan pemeriksaan dari para dokter hewan.
”Sehingga keamanan dan kesehatan sapi jenis Simental ini benar-benar dijaga," tegasnya.
Khairil menambahkan, di tengah pandemi dan Pemberlakuan Pembatasasn Kegiatan Masyarakat (PPKM), 15.000 ekor lebih hewan kurban NTB berhasil terjual ke luar daerah, khususnya ke Pulau Jawa.
Hal ini tentu berdampak positif bagi swasembada daging dan kesejahteraan masyarakat peternak di NTB.
”Hal ini menjadi bukti nyata bahwa program industrialisasi yang terus digencarkan Pemerintah Provinsi NTB terus menggeliat,” katanya.
Industrialisasi, kata Khairil, tidak hanya menciptakan mesin-mesin produksi. Namun juga dalam wujud swasembada daging yang ditargetkan gubernur NTB.
(*)