Berita Lombok
Insiden Suami Talak Istri Setelah Ijab Kabul, MUI NTB Beri Saran untuk Warga Agar Lebih Bijak
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi NTB Prof H Saiful Muslim beri saran setelah kasus viral suami talak istri setelah ijab kabul
Penulis: Sirtupillaili | Editor: wulanndari
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Insiden suami talak istri setelah ijab kabul di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) sangat disayangkan ulama.
Apalagi video tersebut menjadi viral di media sosial. Kemudian aib keluarga terungkap di ruang publik.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi NTB Prof H Saiful Muslim pun angkat suara.
Menurutnya, insiden tersebut harusnya tidak terjadi bila masing-masing pihak menahan diri.
Khususnya pengantin laki-laki. Tidak perlu berbuat seperti itu di depan umum.
”Peran keluarga dalam hal ini sangat penting,” kata Saiful Muslim, pada TribunLombok.com, Kamis (8/7/2021).
Menurutnya, insiden tersebut terjadi tentu ada sebabnya.
Baca juga: Suami Talak Istri Setelah Ijab Kabul di Sumbawa, Polisi Turun Tangan hingga Pengantin Rujuk Kembali
Baca juga: Akhir Cerita Suami Talak Istri Setelah Ijab Kabul, Dua Mempelai Sepakat Melanjutkan Pernikahan
Namun apa pun penyebabnya, sebisa mungkin jangan sampai terungkap keluar.
Bila ada aib keluarga hendaknya dijaga jangan sampai terungkap ke luar.
Terlebih jika persoalan itu sangat sensitif dan menyangkut agama.

”Menutup aib memang tidak mudah. Tapi jangan sampai dibuka ke luar, ini yang harus kita jaga,” katanya.
Dalam konteks suami talak istri setelah ijab kabul di Desa Gapit, Kecamatan Empang, Sumbawa, menurut Saiful, pihaknya tidak bisa berkomentar banyak.
Tapi dia yakin sebelum ke jenjang pernikahan, kemungkinan banyak persoalan antara dua insan tersebut.
Akar persoalan itu harusnya diselesaikan sebelum pernikahan digelar.
Di sanalah pentingnya peran orang tua dan keluarga.
Baca juga: Lowongan Kerja Lombok - Dibutuhkan Sopir di PT Maulana Raya Lombok, Dibuka hingga 14 Juli 2021
Baca juga: Motif Awal Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Konsumsi Narkoba, Akui Sudah 5 Bulan Pakai
Bila ada yang masih diragukan, diselesaikan secara musyawarah untuk mencari jalan terbaik.
”Ini pasti ada persoalan sebelumnya, antara mau tidak mau (menikah), sehingga terjadi seperti ini,” katanya.
Mungkin ada pihak keluarga yang tidak merestui, sehingga si laki-laki bingung.
Bisa juga karena ada informasi miring tentang perempuan yang akan dinikahi sehingga bimbang.
Di sisi lain, karena perbuatan pengantin laki-laki menjadi aib keluarga, wajar orang tua pengantin wanita mengamuk.
Atas insiden tersebut, MUI NTB mengajak masyarakat untuk bersikap lebih bijak dalam menyelesaikan masalah.
Pernikahan, kata Saiful, merupakan ibadah dan disakralkan.
Dalam hukum agama Islam, pernikahan diatur secara khusus.
Sehingga insiden semacam itu harusnya bisa dihindari.
”Kita menjaga agama kita masing-masing dan mari kita menjaga pergaulan,” katanya.
Menurutnya, isu miring yang menimpa pengantin perempuan inisial HR (23) tidak lepas dari kondisi pergaulan anak muda zaman sekarang.
Kemajuan teknologi di satu sisi memberikan kemudahan, tapi di sisi lain menurutnya ada dampak negatifnya.
Di internet, gambar dan video tak senonoh bisa dengan mudah diakses.
Sebab itu, menurutnya, generasi muda juga perlu menguatkan diri mereka dengan ilmu dan iman.
(*)