MotoGP Mandalika Diundur, NTB Masih Punya Tiga Event Internasional Tahun Ini
Meski penyelenggaraan MotoGP di Mandalika, Indonesia ditunda, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masih memiliki tiga event internasional tahun ini.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Wulan Kurnia Putri
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Meski penyelenggaraan MotoGP di Mandalika, Indonesia ditunda, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masih memiliki tiga event internasional tahun ini.
Tiga event tersebut adalah Superbike, L'Etape, dan Hutama Karya Endurance Challenge.
Event-event tersebut akan digelar mulai Agustus sampai November 2021.
Hutama Karya Endurance Challenge Lombok series akan digelar 8 Agustus 2021 dan akan diikuti 100 peserta dari mancanegera dan dalam negeri.
Kemudian L’etape Indonesia by Tour de France akan digelar September 2021.
Event ini harusnya digelar tahun 2020, tapi tertuda karena pandemi Covid-19
Selanjutnya, World Superbike (WSBK) juga akan digelar di Mandalika, antara 12-14 November 2021.
WSBK di Sirkuit Mandalika akan menjadi seri penutup WSBK 2021.
Dengan tiga sport tourism sekala internasional itu, Wakil Gubernur Provinsi NTB Sitti Rohmi Djalillah meminta pihak-pihak terkait mempersiapkan event tersebut dengan baik.
Sehingga event dunia itu bisa menjadi momentum kebangkitan pariwisata NTB.
"Ketiga event ini akan menjadi lompatan pemulihan sektor andalan yang paling terdampak pandemi Covid-19," kata Rohmi, Selasa (1/6/2021).
Tugas Dinas Pariwisata NTB, kata Rohmi, tinggal melakukan lebih banyak promosi dan membuat grand design pariwisata yang melibatkan semua pihak.
Branding NTB sebagai tujuan pariwisata dunia harus menyebar ke seluruh dunia.
Di masa pandemi, promosi pariwisata CHSE (Clean Health Safety Environment) menjadi jaminan bagi wisatawan yang akan berkunjung selain branding wisata halal.
Menurutnya pariwisata tidak semata-mata mengejar kauntitas kunjungan, tapi juga wisata berkualitas.
Dengan begitu, keberlanjutan pariwisata dapat lebih terukur.
Selain itu, Rohmi juga meminta pasar domestik wisatawan nusantara mulai digarap lebih serius.
"Intinya pemulihan pariwisata kita sudah berjalan sesuai rencana, yang perlu adalah detail pelaksanaannya dengan berkoordinasi dengan semua pihak," katanya.
Penyiapan destinasi wisata sebenarnya adalah tanggungjawab kabupaten/kota.
Sebagai daerah yang memiliki kekayaan alam, seni, dan budaya, tugas seluruh stakeholder adalah memastikan pelayanan terbaik dengan manajemen yang baik.
"Tidak lagi bergantung dari seberapa besar anggaran yang dialokasikan untuk maintenance fasilitas, kebersihan, kesehatan dan lain-lain", tegasnya.
Di sisi lain, sebagai destinasi super prioritas, pemerintah pusat juga berkepentingan memastikan persiapan berjalan dengan baik.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Yusron Hadi mengatakan, sektor ekonomi kreatif juga menjadi pendukung pariwisata.
Dari 17 jenis ekonomi kreatif, kata Yusron semuanya ada di NTB.
Diantaranya, mode, kuliner, desain, kerajinan dan lain lain.
"Kita akan kembangkan semaksimal mungkin untuk mendukung event pariwisata nasional dan internasional," ujar Yusron.
Ia menambahkan, pariwisata religi dengan menjadikan Islamic Center sebagai destinasi wisata unggulan mulai dibenahi selain wisata edukasi seperti museum dan lain-lain.
(*)