Viral
Pengakuan Siswi SMP yang Viral Open BO di Tasikmalaya, Akui Berhubungan dengan 5 Pria dalam Sepekan
Setelah viral pasang video terima open BO, inilah pengakuan siswi SMP di Tasikmalaya sebut sudah ketagihan seks
TRIBUNLOMBOK.COM - Setelah viral pasang video terima open BO, inilah pengakuan siswi SMP di Tasikmalaya sebut sudah ketagihan seks.
Viral di media sosial video tak senonoh yang memperlihatkan perempuan setengah telanjang.
Setelah viral, pelaku yang merupakan siswi SMP di Tasikmalaya itu membuat pengakuan mengejutkan.
Bagaimana tidak, perempuan tersebut mengaku ketagihan seks.
Bahkan ia bisa berhubungan badan dengan lima lelaki berbeda.
Baca juga: Viral Video Wanita Dapat Kejutan Romantis dari Pacar saat Sakit, Begini Kisah di Baliknya
Baca juga: VIRAL Gadis 15 Tahun Tawari Open BO Rp 200 Ribu di Tasikmalaya, Kini Pelaku dan Pemuda Diamankan

Pengakuan tersebut didapat dari Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto.
Ato menduga hal ini karena kurangnya pengawasan orang tua dalam penggunaan gawai.
Akses intertet yang tak terbatas membuat remaja bisa mudah mengakses video porno melalui ponselnya.
"Ini sangat miris sekali dan video ini menjadi preseden buruk yang terjadi dalam pergaulan di kalangan usia anak-anak selama ini. Sesuai keterangan pelaku perempuan, akibat sering menonton film porno mengaku ketagihan seks. Sampai mengaku berhubungan suka sama suka dan sepekan bisa berhubungan badan dengan 5 pria berbeda-beda. Jadi bukan hanya pria dalam video yang viral itu," ujar Ato kepada Kompas.com di kantornya, Sabtu (29/5/2021).
Dengan kejadian ini, Ato berharap semua orangtua lebih mengawasi pemakaian gadget anak supaya hal serupa tak terulang kembali.
Baca juga: Istri yang Rela Kontrak Rumah demi Selingkuh Digerebek Suami, Kini Pelaku Menunggu Hukuman Cambuk
Baca juga: VIRAL Postingan Ibu Muda Dilaporkan Hilang Secara Misterius, Ini Penjelasan Keluarga
Hal ini, tentunya peran orangtua sangat vital dan diharapkan selalu memantau pergaulan anak dan tak terlalu diberikan kebebasan yang berlebihan.
"Ini tentunya peran orangtua sangat penting. Ini menjadi hal yang sangat penting menjadi perhatian kita semua supaya tak terjadi lagi hal serupa di kalangan anak-anak. Paling utamanya adalah perempuan," ujar Ato.
KPAID pun tentunya sangat berkonsentrasi dalam kasus ini karena berdampak luas terutama faktor pendidikan anak dan norma-norma selama ini.
Sehingga, hak-hak anak pun bisa ditegakkan tapi di sisi lain akan memberikan edukasi ke anak-anak lainnya supaya tak tergoda dengan hal yang sama.
"Ini sangat penting sekali pendidikan anak, pendidikan agama dan penerapan norma-norma selama ini. Kita pun selama ini mengamankan para pelaku di rumah aman KPAID untuk permasalahan psikis yang dialaminya akibat kejadian yang menimpanya," jelasnya.