Penumpang Bandara Lombok Meningkat 40 Persen setelah Larangan Berpergian Dicabut
Pergerakan penumpang pesawat di Bandara Internasional Lombok meningkat sekitar 40 persen setelah larangan berpergian atau mudik tahun 2021 dicabut
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH – Pergerakan penumpang pesawat di Bandara Internasional Lombok meningkat sekitar 40 persen setelah larangan berpergian atau mudik tahun 2021 dicabut.
Berdasarkan data PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Lombok, pergerakan penumpang dan pesawat bahkan meningkat sebelum larangan mudik 6-17 Mei 2021.
Peningkatan dengan jumlah hampir sama juga terjadi setelah aturan larangan berpergian dicabut 18-23 Mei 2021.
Manajer Humas PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Lombok Arif Haryanto menjelaskan, sehari setelah larangan mudik dibuka, ada 4.751 orang penumpang yang tiba dan berangkat dengan 37 penerbangan tiba dan berangkat dari Bandara Lombok.
Baca juga: Lindungi Anak Korban Stigmatisasi Terorisme, Pemprov NTB akan Siapkan Regulasi
”Angkanya tidak jauh beda dengan kondisi tanggal 5 Mei 2021 sebelum peniadaan mudik,” katanya, pada TribunLombok.com, Kamis (27/5/2021).
Data per tanggal 5 Mei, ada 4.804 penumpang tiba dan berangkat dengan 40 penerbangan tiba dan berangkat dari Bandara Lombok.
Menurutnya pergerakan penumpang itu meningkat dibandingkan jumlah penumpang hari-hari biasa sebelum ada pembatasan.
”Kalau hari-hari lainnya dirata-rata sekitar 2.500-3000-an orang penumpang per hari,” katanya.
Baca juga: Beredar SMS Peringatan Gempa Magnitudo 8,5 dan Tsunami, BMKG: Terjadi Kesalahan Sistem Informasi
Artinya, kata Arif, ada kenaikan sekitar 40 persen bila dibanding kondisi normal selama masa pandemi.
Tapi bila dibandingkan sebelum pandemi kondisi ini belum normal.
Sedangkan kondisi saat ini, bila dibandingkan kondisi selama peniadaan mudik 6-17 Mei, ada kenaikan hingga 90 persen lebih penumpang maupun pesawat.
Rata-rata penumpang pada masa peniadaan mudik 6-17 Mei hanya 134 orang penumpang per hari.
Kemudian rata-rata penumpang setelah masa peniadaan mudik, 18-23 Mei naik menjadi 4.380 penumpang per hari.
Begitu juga rata-rata pergerakan pesawat pada masa peniadaan mudik, 6-17 Mei, hanya ada 2 pergerakan pesawat per hari.
Tapi setelah masa peniadaan mudik, 18-23 Mei, rata-rata pergerakan pesawat mencapai 40 per hari.
”Peningkatan penumpang 97 persen dan peningkatan pesawat 95 persen,” katanya.
Kondisi tersebut diharapkan bisa terus meningkat sehingga sektor penerbangan di Lombok bisa kembali pulih sepenuhnya.
Dia berharap pandemi Covid-19 segera berakhir sehingga semua aktivitas kembali normal.
(*)