Kisah Pilu Gadis SMP Diperkosa Perampok, Diancam akan Dibunuh jika Teriak
Nasib pilu seorang gadis SMP berusia 15 tahun diperkosa oleh perampok rumahnya, diancam dibunuh jika teriak
TRIBUNLOMBOK.COM - Nasib pilu seorang gadis SMP berusia 15 tahun diperkosa oleh perampok rumahnya, diancam dibunuh jika teriak.
Teka-teki sosok perampok sekaligus pemerkosa gadis SMP di Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi masih belum terkuak.
Pemerkosa nekat melakukan aksi bejatnya pada gadis SMP berusia 15 tahun di dalam rumah korban.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Heri Purnomo menuturkan, kejadian nahas ini berawal ketika AS bermain TikTok di ruang tamu dengan volume kencang.
Hal ini mengakibatkan gadis SMP itu tak mendengar suara perampok masuk.
"Pengakuan korban sekitar pukul 05.00 WIB ada seseorang yang masuk dalam rumahnya," ucap Heri.
Saat berhasil masuk, perampok itu membekap gadis SMP di Bekasi dan mengancam akan membunuh.
"Pelaku membekap korban saat bermain TikTok dengan suara cukup keras," tegas Heri.
Baca juga: Tak Ada Ampun Meski Pelaku Minta Maaf, Polda NTB Proses Hukum Pemuda Buat Video Hina Palestina
Baca juga: Yudha Febrian Diduga Lakukan Pelecehan, Iwan Bule: Dia Bukan Pemain Timnas Lagi
Di dalam rumah itu terdapat ibu dan satu adik korban saat kejadian, sementara ayahnya berada di luar karena bekerja.
Akibat ancaman pembunuhan itu, AS tak mampu berteriak.
Heri menjelaskan, di bagian belakang rumah, merupakan lahan kosong berupa area ruang terbuka hijau akses Jalan Tol JORR arah Tanjung Priok.

"Jadi pelaku ini kemungkinan datang dari belakang, dia masuk memanjat lubang angin yang ada di belakang rumah," tuturrnya.
Pantaun TribunJakarta.com, lingkungan rumah tempat kejadian terbilang cukup ramai. Di bagian depannya, tepat berdiri pos keamanan warga.
Sedangkan untuk akses masuk ke pemukiman, memiliki area yang terbilang sempit untuk keluar masuk kendaraan roda empat.
Baca juga: Panduan Lengkap Bayar Utang Puasa Ramadan Sekaligus Puasa Senin Kamis, Ini Kata Ustaz Abdul Somad
Pelaku diperkirakan cukup menghafal medan, dia mengetahui keberadaan rumah yang memiliki akses sepi dan jarang terpantau melalui bagian belakang.
