Banjir di Bima

Pascabanjir Bima, PLN Pulihkan 83 Persen Jaringan yang Rusak Diterjang Banjir Bandang

Sehari pascabanjir, PLN telah memulihkan 83 persen pasokan listrik di wilayah Kabupaten Bima yang terdampak banjir.

Dok. PLN
PEMILIHAN: Petugas PLN NTB memperbaiki jaringan listrik yang rusak akibat banjir, Sabtu (3/4/2021). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA -  Sehari pascabanjir, PLN telah memulihkan 83 persen pasokan listrik di wilayah Kabupaten Bima yang terdampak banjir.

Aliran listrik ke daerah-daerah ini sebelumnya terputus akibat banjir bandang yang melanda Kabupaten Bima, sejak Jumat (2/4/2021).

“Hingga siang ini, pukul 13.45 Wita, sebanyak 6.000 masyarakat dan 45 gardu distribusi telah berhasil dinormalkan," jelas Maman Sulaeman, Manager PLN Unit Pelayanan Pelanggan Bima, Sabtu (3/4/2021).

Hingga saat ini petugas tetap siaga di lapangan untuk melakukan perbaikan.

Pemulihan dilakukan bertahap setelah kondisi benar benar dipastikan aman.

PEMILIHAN: Petugas PLN NTB memperbaiki jaringan listrik yang rusak akibat banjir, Sabtu (3/4/2021). 
PEMILIHAN: Petugas PLN NTB memperbaiki jaringan listrik yang rusak akibat banjir, Sabtu (3/4/2021).  (Dok. PLN)

PLN akan melakukan inspeksi terlebih dahulu terhadap instalasi kelistrikan sebelum menyalakan kembali listrik di masyarakat.

“Prioritas utama kami adalah keselamatan warga. Jadi untuk sementara, kami harus memutus aliran listrik ke masyarakat," ujarnya.

PLN menyiagakan sebanyak 26 petugas disiagakan di 3 lokasi di wilayah terdampak banjir, yaitu di Kecamatan Monta, Woha dan Bolo.

Baca juga: Bupati Indah Temani Gubernur NTB Tinjau Lokasi Banjir di Kabupaten Bima

Baca juga: Banjir Bandang Jumat Malam, PLN Memutus Aliran Listrik untuk 26 Desa di Bima

Baca juga: Empat Kecamatan di Bima Diterjang Banjir Bandang, 23.362 Jiwa Jadi Korban

Tujuannya supaya PLN bisa bergerak cepat ketika ada laporan dari masyarakat ataupun untuk perbaikan jaringan.

Dalam banjir bandang yang melanda Kecamatan Woha, Monta dan Bolo, Jumat (2/4/2021) mengakibatkan 54 gardu distribusi PLN terdampak dan mengakibatkan 7.500 masyarakat di 26 desa terputus aliran listriknya.

Selain itu, Maman juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap bahaya kelistrikan yang mungkin terjadi.

Salah satunya dengan segera mematikan listrik apabila air masuk ke dalam rumah.

"Untuk keamanan, segera putus aliran listrik dari mini circuit breaker yang terdapat di kwh meter," tutup Maman.

Berita lainnya terkait banjir di Bima

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved