Berita Lombok
VIRAL Mantan Kepala Sekolah di Lombok Timur Teriak Ketakutan, Pingsan saat Suntik Vaksin Covid-19
Mantan kepala sekolah SDN II Surabaya, Kabupaten Lombok Timur histeris dan ketakutan saat akan disuntik vaksin Covid-19
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Haji Syamsudin (58), mantan kepala sekolah SDN II Surabaya, Kabupaten Lombok Timur histeris dan ketakutan saat akan disuntik vaksin Covid-19.
Dalam video yang beredar, Syamsudin beberapa kali menghindar saat akan disuntik vaksin.
Ketika lengan baju sebelah kiri dibuka, Syamsudin berteriak ketakutan sampai memeluk erat tubuh polisi yang menjaganya.
Petugas dan guru lain berusaha membantunya agar tetap tenang.
Baca juga: Akses Internet Sulit, Banyak Pekerja NTB Belum Dapat Bantuan Kartu Prakerja dan BSU
Tapi sebelum disuntik, Syamsudin malah pingsan dan tidak sadarkan diri.
Syamsudin baru bisa disuntik setelah sadar kembali dan kondisi lebih tenang.
Meski demikian dia tetap tampak ketakutan dan harus dipegang anggota polisi.
Video berdurasi 1 menit 30 detik ini pun viral di media sosial.
Baca juga: PPKM Mikro Kembali Diperpanjang, Provinsi NTB Masuk Lima Daerah Perluasan
Peristiwa tersebut terjadi saat suntik vaksin bagi guru Puskesmas Lepak, Kecamatan Sakra Timur, Kabupaten Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (16/3/2021).
Syamsudin yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut dan meminta maaf kepada publik.
Pada TribunLombok.com, Syamsudin menuturkan, pagi itu dia berangkat dari sekolah ke Puskesmas Lepak dan langsung daftar vaksin.
Setelah diperiksa dan kondisi kesehatan normal semua.
"Setelah daftar, perasaan mulai kurang enak. Pas daftar ada 5-6 orang melewati saya dan langsung divaksin," tuturnya, Jumat (19/3/2021).
Dia pun stirahat sebentar di kursi antrean.
Meski perasaan tidak enak, dia pun memberanikan diri langsung maju untuk disuntik vaksin.
"Kemudian disuruh buka baju. Di situ saya tidak sadarkan diri," katanya.
"Ndak tahu saja kok pingsan. Tiba-tiba saya bangun sudah di ranjang (bed perawatan) itu. Semua teman-teman bawakan roti dan minum," tuturnya.
Syamsudin pun bertanya ada apa? ternyata dia pingsan.
Setelah itu dia ditenangkan dan siap maju untuk disuntik.
Meski polisi dan petugas lain memintanya datang lagi besok, tapi dia tidak mau.
Syamsudin mau disuntik vaksin hari itu juga.
Dia berusaha tenang dan akhirnya disuntik vaksin.
"Saat itu tenang saja, aman," tuturnya.
Baca juga: Berulang Kali Curi Motor, Lupus Ditangkap Tim Polres Lombok Utara
Kenapa takut disuntik?
Syamsudin mengaku dia tidak takut disuntik atau divaksin Covid-19.
Dia juga heran kenapa reaksinya bisa sampai seperti itu.
"Saya tidak takut sebenarnya. Cuma begitu dekat jarum suntik langsung penglihatan saya berkunang-kunang terus gelap," katanya.
Dia pun meminta maaf jika hal tersebut dianggap sebagian orang tak pantas.
Karena setelah video itu viral banyak yang menuding dia hanya berpura-pura.
"Mohon maaf bukan saya mengada-ada. Banyak orang bilang saya bohong, tapi dari hati paling dalam tidak pernah begitu," katanya.
Dia memang fobia jarum suntik sejak kecil.
Sehingga meski sakit dia tidak pernah mau disuntik.
(*)