Demi Bantu Yatim Piatu dan Kaum Difabel, Polisi Ini Rela Julan Kerang dan Kepiting
Demi membantu anak yatim piatu dan kaum diasabilitas, Bripka Zunaidin, jualan kerang dan kepiting
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT – Demi membantu anak yatim piatu dan kaum diasabilitas, Bripka Zunaidin, anggota Bhabinkamtibmas Desa Mareje Timur, Kecamatan Lembar, Lombok Barat rela jualan kerang dan kepiting.
Tanpa rasa gengsi, Zuniadin nyambi sebagai pedagang usai pulang kerja.
Hampir empat tahun hal itu dilakukan untuk membantu orang-orang kurang mampu.
Sejak 2017 silam, Ia merelakan jam istirahatnya usai bertugas demi mengikuti naluri kemanusiaannya.
Baca juga: Drama Penangkapan Pencuri di Bima, Polisi Diteriaki Maling hingga Warga Blokade Jalan
“Sepanjang itu halal, kenapa harus malu dan ini merupakan bentuk wujud syukur saya.Di luar sana masih banyak orang membutuhkan uluran tangan,” ujar Zuniadin sembari menunjukkan kerang dan kepiting segar jualannya, Minggu (11/3/2021).
Terlebih saat ini, dalam situasi pandemi Covid-19, banyak orang terdampak.
Inisiatif itu dilakoninya hingga sekarang tanpa harus selalu bergantung kepada para donatur.
“Tentunya tugas utama sebagai seorang Polri tidak dikesampingkan, berjualan kerang dan kepiting saya lakukan di sela-sela waktu istirahat usai bertugas,” katanya.
Hasil jualan kerang dan kepiting tidak untuk mencari keuntungan semata.
Baca juga: Politisi PDI-P Tewas Dikeroyok di Tempat Hiburan Kabupaten Sumbawa, Polisi Tangkap Para Pelaku
Keutungannya ia sedekahkan kepada anak-anak yatim piatu, kaum difabel, dan masyarakat kurang mampu.
"Saya menjalankan usaha dadakan, jual kepiting, jual kerang. Keuntungannya kita donasikan kepada yang membutuhkan" tuturnya.
Kerang dan kepiting sengaja diambilnya dari masyarakat pengepul. Dia berniat membantu mereka memasarkan dagangannya.
“Karena di masa pamdemi saat ini, banyak pengepul kesulitan memasarkan hasil tangkapannya,” imbuhnya.
Daya beli masyarakat sekarang jauh menurun.
Paling tidak dengan membeli kerang dan kepiting di warga, dia ikut berkontribusi menggerakkan roda perekonomian masyarakat.
Pemasaran dilakukannya dengan mengantar langsung ke seputaran Mataram dan Lombok Barat. Umumnya dia dilakukan pada malam hari.
“Karena masih bertugas di desa, jadi pengantarannya hanya memungkinkan dilakukan malam hari saja,” ujarnya.
Hasil berjualan kerang dan kepiting ini kemudian dikumpulkan setiap hari.
Sehingga tiap bulan didonasikan. Dia salurkan kepada anak yatim dan kaum difabel bersama uang donasi dari para donatur bila ada.
“Kadang pelanggan yang sudah mengetahui dan kenal lama, sengaja memberikan bayaran lebih untuk didonasikan,” katanya, terharu.
Bahkan ada yang mendonasikan dalam bentuk sembako hingga uang saku.
Kegiatan itu pun dilakukan berpindah-pindah dari kecamatan satu ke yang lainnya.
Dia sering membagikan donasi di daerah terpecil yang belum terjangkau bantuan pemerintah.
“Alhamdullilah, dari ide sederhana ini, masih biasa secara rutin membantu mereka yang membutuhkan, apalagi di masa pandemi ini,” ujarnya.
Masyarakat Lembar mengenal Bripka Zunaidin sangat aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial dan kemanusiaan.
Dia kerap berkolaborasi dengan seniornya Aipda Suryawan, anggota Bhabinkamtibmas Desa Jembatan kembar.
Mereka kebetulan bergerak bersama komunitas kemanusiaan Yayasan Endris Foundation.
”Kadang juga kita gabung dengan komunitas lain, karena kita kan satu tujuan untuk kemanusiaan" tandasnya.
Zunaidin menegaskan, sepanjang berdampak positif untuk masyarakat, hal itu akan tetap dilakoninya.
Walaupun terkadang menerima candaan dengan sebutan ‘Bhabin Yuyu’.
“Tidak peduli saya, yang terpenting kita tidak akan miskin kalau membantu orang dan jangan tunggu kaya untuk bersedekah,” ujarnya.
Baginya, sebaik-baik manusia adalah yang berguna untuk orang lain.
Prinsip itulah yang membuatnya tergerak membantu mereka yang membutuhkan.
(*)