Penyintas Covid-19 di NTB Enggan Donor Plasma Darah untuk Penyembuhan Pasien Lain
Pasien-pasien Covid-19 yang telah sembuh di Nusa Tenggara Barat (NTB) masih enggan menyumbangkan plasma darahnya.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pasien-pasien Covid-19 yang telah sembuh di Nusa Tenggara Barat (NTB) masih enggan menyumbangkan plasma darahnya untuk proses terapi penyembuhan pasien Covid-19 lain.
Dengan angka kesembuhan cukup tinggi, donor plasma konvalesen di NTB masih sangat minim.
Bahkan stok plasma konvalesen di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB saat ini menipis.
"Kesulitan kita saat ini para pendonor kita agak kurang," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr Lalu Hamzi Fikri, Senin (15/2/2021).
Pada saat suntik vaksin tahap dua di RSUD NTB, Kamis (28/1/2021), NTB hanya memiliki stok 45 kantong darah.
"Jumlah ini sangat kurang dibandingkan jumlah pasien sembuh yang sangat banyak," ujarnya.
Data per 14 Februari 2021 menunjukkan, jumlah pasien Covid-19 sembuh di NTB mencapai 7.121 orang dari total 8.694 orang positif Covid-19.
Baca juga: Tinggal di Daerah Wisata Senggigi, Nenek Sarini Bertahun-tahun Hidup Tanpa Sarana MCK Layak
Bagi mereka yang mau menyumbangkan darahnya, tim medis tentu akan melakukan screening terlebih dahulu.
Itu untuk memastikan apakah darah mereka bisa diambil atau tidak.
"Screening dilakukan benar-benar ketat, dan diutamakan pasien laki-laki," katanya.
Fikri menjelaskan, dalam beberapa kasus penyembuhan pasien Covid-19, terapi plasma konvalesen sangat efektif.
"Cukup signifikan proses perbaikannya, terutama pasien-pasien di sudah masuk ruang ICU," katanya.
Plasma konvalesen sendiri merupakan plasma darah yang diambil dari pasien Covid-19 sembuh.
Plasma darah itu kemudian diproses agar dapat diberikan bagi pasien yang masih dalam proses pemulihan pasca terinfeksi Covid-19.