Penyintas Covid-19 di NTB Enggan Donor Plasma Darah untuk Penyembuhan Pasien Lain

Pasien-pasien Covid-19 yang telah sembuh di Nusa Tenggara Barat (NTB) masih enggan menyumbangkan plasma darahnya.

TribunLombok.com/Sirtupillaili
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr Lalu Hamzi Fikri bicara tren kematian akibat Covid-19 di NTB tertinggi se-Indonesia 

Plasma darah penyintas yang telah sembuh diyakini telah membentuk antibodi dalam tubuhnya.

Sehingga plasma darahnya bisa dimanfaatkan membantu pemulihan pasien yang belum sembuh.

Baca juga: Niat Liburan, Dua Pelajar Tewas Tenggelam di Bendungan Marente Sumbawa

Baca juga: Curi Mesin Mobil Milik Petani, 2 Pemuda Sumbawa Diborgol Polisi

"Penyintas ini mereka yang telah terkena Covid-19 kemudian sembuh," jelas Fikri.

Ia berharap, para penyintas Covid-19 menyumbangkan plasma darahnya untuk membantu pasien lain yang belum sembuh.

"Petugas biasanya memberi penjelasan, tolong bagi yang sudah sembuh ini, sebagai rasa syukur dan membantu orang lain dengan mendonorkan darahnya," kata Fikri.

Manfaat donor plasma darah penyintas sangat besar.

"Itu sangat membantu kita dalam penyembuhan pasien Covid-19," kata mantan Direktur RSUD Provinsi NTB tersebut.

Rata-rata pasien yang diberikan terapi plasma konvalesen adalah mereka kondisi parah dan masuk ruang ICU.

"Antibodi pasien sembuh ini membantu proses penyembuhan pasien Covid-19," katanya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved