Konsumsi Listrik NTB Naik 12,69 Persen di Tengah Pandemi Covid-19

Di tengah pandemi Covid-19, penjualan listrik di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meningkat 12,69 persen sepanjang 2020.

Dok. PLN NTB
PEKERJA: Petugas PLN memperbaiki jaringan listrik di wilayah NTB.   

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Di tengah pandemi Covid-19, penggunaan listrik di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meningkat 12,69 persen sepanjang 2020.

PLN NTB mencatat, penjualan listrik tahun 2019 sebesar 1.950,13 Gigawatt Hour (GWh), meningkat menjadi 2.197,63 GWh tahun 2020.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Lasiran menilai, meningkatnya penggunaan listrik disebabkan banyaknya aktivitas secara daring selama pandemi Covid-19.

“Naiknya penggunaan listrik ini menjadi sinyal positif bahwa ekonomi masyarakat NTB terus tumbuh,” ujar Lasiran.

Baca juga: KABAR GEMBIRA, 565 Keluarga di Pulau Terluar NTB Nikmati Listrik Prabayar

Di samping itu, jumlah pelanggan PLN mengalami pertumbuhan sebesar 5,74 persen.

Tahun 2019, jumlah pelanggan sebanyak 1.500.164.

Tonton Juga :

Meningkat di tahun 2020 menjadi 1.586.289 pelanggan.

Perluasan jaringan listrik ke daerah-daerah terpencil juga mempengaruhi peningkatan konsumsi listrik.

Baca juga: Gubernur NTB Promosikan Sepeda Listrik di Hadapan Menteri Sandiaga Uno

Sebanyak 3.949 kepala keluarga (KK) di 44 dusun terpencil sudah menikmati listrik 24 jam.

”Sebelumnya, seluruh KK tersebut menikmati listrik hanya selama 12 jam," kata Lasiran.

Untuk melistriki seluruh dusun tersebut, PLN NTB membangun jaringan tegangan menengah sepanjang 98.45 kilometer sirkuit (kms) dan jaringan tegangan rendah sepanjang 12.39 kms.

PLN menyiapkan pula sembilan unit gardu dengan kapasitas 660 kilo volt ampere (kva).

Lasiran menambahkan, beberapa inovasi dilakukan PLN untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat sehingga mendorong penjualan listrik.

Misalnya aplikasi New PLN Mobile, program Electrifying Agriculture, Smart Electric Island, dan lain-lain.

Saat ini, beban puncak sistem kelistrikan Lombok per 23 Januari 2021 sebesar 243 MW dengan total daya mampu pembangkit 325 MW.

Sedangkan untuk Sistem Sumbawa, beban puncak sebesar 105 MW dengan total daya mampu pembangkit sebesar 140 MW.

Terdapat cadangan daya sebesar 82 MW di Lombok dan 35 MW di Sumbawa yang cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di NTB.

Penambahan pasokan daya listrik ini diharapkan dapat memberi dukungan pada peningkatan perekonomian masyarakat hingga industri.

Selain itu, ketersediaan pasokan daya membuat PLN optimis dapat memenuhi kebutuhan listrik di NTB, baik untuk peningkatan rasio elektrifikasi, maupun untuk mendorong investasi.

PLN juga memastikan pasokan listrik untuk gelaran MotoGP, di Kawasan Mandalika, Lombok Tengah.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved