Bangkitkan Pariwisata di Masa Pandemi, 200 Peselancar Surfing di Pantai Seger Mandalika
Berbagai upaya dilakukan untuk membangkitkan pariwisata di masa pandemi Covid-19.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Berbagai upaya dilakukan untuk membangkitkan pariwisata di masa pandemi Covid-19.
Di Kuta, Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), 200 peselancar dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul, Rabu (16/12/2020).
Mereka mengikuti event Mandalika Hotel Association (MHA) Open 2020 Surfing Competition.
Dalam event tersebut, para peselancar menunjukkan kemampuannya menaklukan ombak di Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
Pantai Seger bersebelahan dengan Sirkuit MotoGP Mandalika.
Lokasi ini menjadi favorit peselancar lokal maupun mancanegara.
Baca juga: Polres Lombok Tengah Ciduk 2 Pencuri Pompa Air Petani Desa Teduh Praya Barat Daya
Atraksi para peselancar saat menaklukkan ombak menghibur para wisatawan, termasuk wisatawan asing di lokasi tersebut.
Bagi para peselancar, event tersebut menjadi ajang pembuktian sekaligus penyemangat di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Maulana Said Baadilla (24 tahun), salah seorang peselancar dari Pemenang, Lombok Utara mengaku senang dengan adanya event tersebut.
"Karena sudah Covid-19 jadi tidak ada tamu. Ini untuk membangkitkan pariwisata dengan tetap menggunakan masker dan jaga jarak," katanya.
Bagai peselancar seperti dirinya, Pantai Seger merupakan salah satu tempat favorit surfing.
Ombak di Pantai Seger cocok untuk semua kalangan, baik pemula maupun peselancar profesional.
Tidak heran, kompetisi surfing kerap dihelat di Pantai Seger.
Lokasi surfing di NTB cukup banyak, namun Pantai Seger sangat cocok untuk event.
Baca juga: AKHIR Cerita Pengantin Perempuan di Lombok Histeris hingga Pingsan saat Mantan Datang
Baca juga: Koalisi Tuntut Pelaku Pelecehan Seksual Jurnalis Lombok Utara Dihukum 9 Tahun
"Ombaknya besar. Untuk peselancar nasional maupun internasional sangat ideal," kata mahasiswa Universitas Mataram ini.
Selain ombak, keindahan alam di kawasan Mandalika juga menjadi daya tarik tersendiri.
Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) Provinsi NTB Chandra Aprinova menjelaskan, event tersebut menjadi bagian dari beberapa acara yang digelar MHA.
Mereka diminta menjadi operator pelaksa kontes MHA Surfing Competition 2020.
Ke-200 orang peselancar yang ikut berkompetisi berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Antara lain, peselancar asal Bali, Jawa Timur, Jawa Barat, Mantawai Sumatera Barat, Nias Sumatera Utara, dan Provinsi Lampung.
Dalam kompetisi itu, ada 4 kategori lomba.
Antara lain open division untuk umum, kelas usia di bawah 16 tahun, kelas peselancar perempuan, dan kelas Mandalika.
"Kelas Mandalika ini yang spesial, khusus untuk peselancar lokal kita di NTB," jelasnya.
Dari kelas Mandalika itu akan dirangking atlet terbaik dari nomor 1 dan seterusnya.
"Mudah-mudahan bermanfaat untuk menjaring bibit-bibit peselancar," katanya.
MHA Surfing Competition 2020 berlangsung selama 4 hari ke depan.
Tidak kalah penting juga untuk membangkitkan pariwisata dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Sehingga perekonomian warga hidup kembali.
"Tapi tetap dengan protokol kesehatan," katanya.
(*)