Pilkada Serentak 2020
Polisi dan TNI Cegat Konvoi Pendukung Paslon JODA di Lombok Utara
Polisi dan TNI mencegat konvoi massa pendukung pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Lombok Utara, JODA
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK UTARA - Polisi dan TNI mencegat konvoi massa pendukung pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu - Danny Carter Febrianto Ridawan (JODA).
Massa pendukung JODA ini hendak merayakan kemenangan hasil hitung cepat (Quick Count) Pilkada Lombok Utara 2020.
Mereka bersuka ria dengan melakukan konvoi ke wilayah Kecamatan Pemenang dan Desa Menggala, Kamis (10/12/2020).
Tapi aparat mencegat massa tersebut di tengah jalan.
Baca juga: Profil Calon Wali Kota Mataram NTB, Mohan Roliskana Menang Hitung Cepat Pilkada 2020
Tim kepolisian dipimpin langsung Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Lombok Utara AKBP Fery Jaya Satriansyah SH.
Ia bersama Pamatwil KLU, Dandim 1606/Lobar dan Kasiter Korem 162/WB menyetop simpatisan paslon JODA yang akan konvoi.
Tonton Juga :
Mereka menghimbau simpatisan pendukung agar kembali ke rumah masing-masing.
Hal itu untuk mencegah gesekan dengan pendukung petahana, H Najmul Akhyar dan Suardi (NADI).
Baca juga: Profil TGH Mujiburrahman, Calon Wakil Wali Kota Mataram yang Menang Hasil Hitung Cepat Pilkada 2020
"Kita semua tidak ingin setelah Pilkada ini terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” tegas Wakapolres Lombok Utara Komisaris Polisi Setia Wijatono, kepada media usai melakukan penyekatan, Kamis (10/12/2020).
Tensi politik di Kabupaten Lombok Utara cukup tinggi dengan rivalitas kedua paslon.
Tidak hanya di dunia nyata, di dunia maya pun pendukung masing-masing paslon saling sahut.
Data sementara dari apliakasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) https://pilkada2020.kpu.go.id, data baru masuk baru 271 TPS dari total 574 TPS di Lombok Utara.
Hasilnya, untuk sementara pasangan JODA mendapatkan 58,3 persen.

Sedangkan pasangan NADI mendapatkan 41,7 persen suara.
Baca juga: Kalah Hitung Cepat Pilkada Mataram, Istri Ketua PDIP NTB: Biar Saja Mereka Lihat Hasil Quick Count
Mereka punya selisih suara sekitar 16,6 persen.
Perolehan ini masih akan terus berkembang sampai data dari seluruh TPS masuk.
(*)