Wagub NTB Minta Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Pembangkit Listrik Lebih Gencar Tahun Depan
Wagub) NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah meminta program pengolahan sampah menjadi bahan bakar oleh PLN lebih digencarkan tahun depan.
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Wakil Gubernur (Wagub) NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah meminta program pengolahan sampah menjadi bahan bakar oleh PLN lebih digencarkan tahun depan.
Program pengolahan sampah menjadi pellet Refuse Derived Fuel (RDF) digunakan PLN sebagai substitusi bahan bakar batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang, Lombok Barat.
PLN melalui PT Indonesia Power bekerja sama dengan Pemprov NTB mengolah sampah menjadi pellet RDF di TPA Regional Kebon Kongok.
"Pabrik pengolahan sampah yang bernama Jeranjang Olah Sampah Setempat (JOSS) saya harapkan semakin optimal tahun depan," kata Wakil Gubernur NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah, saat menerima kunjungan General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Ir Lasiran, Jumat (27/11/2020).
Pabrik RDF rencananya dibangun tahun 2021.
Dengan pabrik itu volume pengolahan sampah menjadi pellet bahan bakar akan lebih banyak.
Tapi mereka terkendala soal lahan.
"Lahannya yang masih kita cari, kalau lahannya cukup, kapasitasnya produksinya akan lebih besar," kata Rohmi.
Program mengubah sampah menjadi pellet bahan bakar adalah salah satu program pendukung program 'Zero Waste' Pemprov NTB.
Selain RDF, alternatif pengolahan sampaj lain masih terus dicari.
Baca juga: Sinopsis Drakor Start-Up Episode 13 Sub Indo: Do San Memutuskan Kembali ke Seoul
"Sampah lain seperti plastik juga harus dipikirkan hilirisasinya mau kemana,"pungkasnya.
Dalam pertemuan tersebut GM PLN menyampaikan program inovasi Command Center sebagai pelayanan cepat kepada masyarakat.
"Sudah saatnya ada program ini, karena listrik butuh respons cepat," katanya.
Ia memberikan apresiasi atas pelayanan tersebut.