Virus Corona di NTB
Tidak Ada Siswa Terpapar Covid-19 di Sekolah, Dikbud NTB Perluas Kelas Tatap Muka
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memperluas pembukaan kelas tatap muka di sekolah.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan wartawan Tribunlombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memperluas pembukaan kelas tatap muka di sekolah.
Kebijakan itu diterapkan setelah terjadi perubahan peta zona penularan Covid-19 di wilayah Provinsi NTB.
Saat ini, ada tujuh kabupaten/kota di NTB yang telah masuk zona kuning.
Mulai dari Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, dan Kabupaten Sumbawa Barat.
Sedangkan tiga daerah lainnya masih masuk zona orange penularan Covid-19, yakni Kabupaten Dompu, Bima, dan Kota Bima.
Kepala Dinas Dikbud Provinsi NTB H Aidy Furqan mengatakan, simulasi pembukaan kelas tatap muka diperpanjang untuk daerah zona oranye.
Demikian pula layanan tatap muka terbatas untuk daerah zona kuning. ”Kabupaten/kota yang zona kuning mereka bukan simulasi lagi,” jelas Aidy Furqan, Rabu (11/11/2020).
Baca juga: Sambut MotoGP Mandalika, 100 Pengrajin di Lombok Diberi Pelatihan
Baca juga: Curi Motor Kepala Desa, Seorang Petani dan Pegawai Koperasi di Lombok Timur Diciduk Polisi
Baca juga: Foto Viral Pria Lombok Mirip Jokowi Buat Keluarga Bangga, Sukiman Ingin Nyaleg?
Kebijakan pembukaan sekolah, kata Furqan, tetap mengacu pada status zona pademi yang ditetapkan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB.
Sesuai surat keputusan bersama (SKB) 4 menteri, wilayah zona kuning boleh memulai pembelejaran tatap muka.
”Tinggal tiga kabupaten/kota saja yang orange yakni Kota Bima, Bima dan Dompu,” ujarnya.
Di seluruh wilayah NTB terdapat 162 SMA, 71 SMK, dan 43 sekolah luar biasa (SLB) negeri.
”Sekolah di zona orange buka secara bergiliran alias tidak serentak, untuk zona kuning buka serentak,” katanya.
Aidy Furqan mengaku bersyukur, selama 2 bulan pembukaan kelas tatap muka di NTB tidak ada kasus penularan Covid-19 di sekolah.
”Tidak ada kasus siswa terpapar. Semoga tetap seperti itu,” harapnya.
(*)