Ritual Pemasuh Alam, Cara Masyarakat Sasak Jaga Keharmonisan Manusia dan Alam

Masyarakat adat Sasak punya cara khusus untuk menjaga keharmonisan hubungan manusia dan alam dengan ritual Pemasuh Alam Gumi Paer Gunung Rinjani

Dok. Laskar Sasak
RITUAL PEMASUH ALAM: Pembacaan naskah lontar dan tembang dalam ritual pemasuh alam, di Bale Beleq Medas, Lombok Timur, Minggu (8/11/2020).  

Wahyudi menyampaikan, pentingnya adat untuk mengatur hubungan manusia dengan alam yang selama ini sering terlupakan.

"Acara ritual suci semacam ini merupakan acara penting untuk memohonkan doa keselamatan seluruh bangsa Indonesia," ujarnya.

Ia pun menyampaikan rasa syukur dan hormatnya kepada budayawan pelestari alam khususnya Mamiq Kane, sesepuh Laskar Sasak.

Baca juga: Kabinda NTB Dorong Pelestarian Budaya untuk Mengikat Rasa Nasionalisme

"Dari orang-orang tersebut saya telah diperkenalkan adat budaya Sasak serta alam lingkungannya," katanya.

Dalam acara itu, masyarakat Adat Gumi Paer Rinjani bersepakat membentuk Laskar Adat Gumarang Rinjani.

Peresmian laskar adati tandai dengan penyerahan Pasaka Rinjani kepada pimpinan Laskar, Muhammad Zuaidi alias Heidy Sembah Ulun.

“Tujuannya laskar adat ini untuk menjaring keterlibatan aktif generasi muda, supaya lebih peduli terhadap alam, lingkungan, dan tradisi adiluhung bangsa Sasak," kata Heidy Sembah Ulun.

"Jadi ini bukan laskar mau berkelahi atau pamswakarsa untuk tujuan politik,”  tegasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Lombok Timur H Rumakai mengatakan, tanah Rinjani adalah tanah sakral yang harus dijaga dan diperhatankan kelestariannya.

Itu hanya bisa dilakukan orang yang paham gunung dan tinggal di gunung.

"Adat dan tradisinya harus dihormati," ujarnya.

Pemerintah akan berupaya membuat kebijakan yang ramah lingkungan dan berpihak pada masyarakat adat.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved