Injak-injak Bendera Prancis, Kelompok Warga di Kota Mataram Serukan Boikot Produk Prancis

Sekelompok warga Kota Mataram menggelar aksi kampanye di Taman Sangkareang, Kota Mataram kampanyekan boikot produk Prancis

TribunLombok.com/Sirtupillaili
SERUAN BOIKOT: Muhammad Hafiz, inisiator aksi berorasi di taman Sangkareang, Kota Mataram, Rabu (4/11/2020). 

Laporan wartawan Tribunlombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Sekelompok warga Kota Mataram menggelar aksi kampanye boikot produk Prancis.

Aksi itu mereka lakukan di Taman Sangkareang, Kota Mataram, Rabu (4/11/2020).

Dalam aksinya, warga membagikan selebaran kepada pengguna jalan berisi seruan memboikot atau tidak membeli produk-produk dari negara Prancis.

Selain itu, dalam aksinya mereka juga menginjak-injak bendera Prancis.

Baca juga: Marah ke Presiden Macron, TGB Serukan Boikot Produk Prancis

Tindakan itu sebagai bentuk protes dan kekecewaan terhadap pidato Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyakiti hati umat Islam.

Muhammad Hafiz, koordinator aksi kampanye boikot produk Prancis mengatakan, mereka hanya ingin menyampaikan pesan kepada publik untuk ikut dalam gerakan boikot produk Prancis.

Meski jumlah massa yang ikut dalam aksi itu sedikit, baginya yang paling penting pesan gerakan itu terus disuarakan.

"Pesan ini bisa menggurita, kalau sudah menggurita maka kelompok kecil yang hari ini melakukan seruan akan mencapai tujuannya," katanya.

Hafiz yakin gerakan boikot dari satu orang akan menjadi besar kalau semua tergerak melakukan hal serupa.

Gerakan yang dilakukan, kata Hafiz, merupakan perlawanan terhadap kesewenangan pemimpin negeri Prancis.

Aksi itu, lanjut Hafiz, bukan hanya untuk memprotes sikap pemimpin Prancis karena menyakiti umat Islam saja.

Tapi kesewenangan yang ditunjukan pemimpin Prancis telah merongrong rasa kemanusiaan seluruh umat manusia.

"Maka itu harus kita lawan," tegasnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Mahasiswa Demo Tolak UU Omnibus Law, Mosi Tidak Percaya Pada Gubernur NTB & Presiden

Gerakan boikot produk merupakan cara paling efektif untuk melawan kesewenang-wenangan Prancis.

"Boikot adalah diplomasi ampuh," katanya.

Ia yakin aksi boikot pasti akan berdampak pada perekonomian Prancis.

Dari berita yang dibaca, beberapa perusahaan di negara itu sudah terdampak gerakan boikot.

"Nilai saham mereka sekarang turun," ujarnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved