Pilkada Serentak 2020

Hindari Gesekan Jelang Pilkada Serentak, Ini Pesan Gubernur NTB ke Warga

Gubernur NTB H Zulkieflimansyah mengimbau seluruh masyarakat jaga ketertiban jelang Pilkada Serentak 2020

Dok. Humas Pemprov NTB
SAPA WARGA: Gubernur NTB H Zulkieflimansyah (kiri) menyapa warga di Desa Pandua, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, Jumat (23/10/2020). 

Laporan wartawan Tribunlombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK UTARA – Gubernur NTB H Zulkieflimansyah mengimbau seluruh masyarakat NTB untuk tetap menjaga suasana aman, tertib, dan kondusif menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

Ia tidak mau hanya karena berbeda pilihan calon kepala daerah, terjadi gesekan-gesekan yang menghilangkan persaudaraan dan persatuan.

“Jangan sampai itu terjadi ditengah masyarakat kita,” kata Zulkieflimansyah, di hadapan tokoh masyarakat, tokoh agama, adat, dan pemuda Desa Pendua, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara (KLU), Jumat (23/10/2020).

Baca juga: Mantan Ketua Fraksi Demokrat NTB Titip Para Perantau ke Calon Wali Kota Ini   

Menurutnya, partai pengusung dan calon yang dipilih boleh beda, tapi perbedaan itu harus disikapi sebagai dinamika demokrasi.

”Tidak perlu dibesar-besarkan,” imbuh Zulkieflimansyah.

Tonton Juga : 

Pesta demokrasi, kata Zulkieflimansyah, hendaknya disikapi dengan perasaan dan pikiran yang tenang.

Tidak menyikapinya dengan euforia berlebihan.

Baca juga: 280.941 Hektare Hutan di NTB Kritis, 96 Ribu Hektare Gundul Bak Lapangan Bola

Pilkada merupakan momentum untuk mencari calon pemimpin daerah yang mampu menjalankan mandat dan amanah dengan baik.

 “Pesta demokrasi sesungguhnya merupakan siklus untuk mengingatkan pemegang kekuasaan untuk tetap menjalankan amanah masyarakat,” ujar mantan anggota DPR RI ini.

 Termasuk sebagai kepala desa, ia harus punya pemikiran jernih sebagai pengayom masyarakat.

Dirinya pun datang berkunjung ke Desa Pandua sebagai wujud realisasi janjinya saat kampanye dahulu.

Ia berjanji untuk tetap menyapa masyarakat hingga ke pelosok-pelosok dusun terpencil.

“Kami akan tetap setia berkunjung ke masyarakat, Ponpes, desa, dusun, bersilaturahmi dengan tokoh agama dan pemuda sebagai bentuk kecintaan kami kepada masyarakat,” ujar politisi PKS itu.

Seorang pemimpin, kata Zulkieflimansyah, harus memiliki kerendahan hati untuk bisa setia melayani masyarakat.

Ia menekankan pentingnya mengubah paradigma pemimpin, dari yang dilayani menjadi pelayan masyarakat.

Baca juga: 280.941 Hektare Hutan di NTB Kritis, 96 Ribu Hektare Gundul Bak Lapangan Bola

”Menjadi seorang gubernur, bupati, kades, kadus bahkan seorang presiden sekalipun dibutuhkan kerendahan hati untuk setia menjadi pelayan masyarakat, bukan seperti raja yang ingin dilayani,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Pendua M Abu Agus Salim Tohirudin mengaku gembira karena dikunjungi gubernur.

Ia berharap kujunjungan gubernur semakin memberikan semangat bagi masyarakat untuk terus berbenah membangun desa.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved