Kronologi Polisi Tembak Mati Sapi Warga, Belum Ada Ganti Rugi Padahal untuk Biaya Kuliah
Seekor sapi yang sedang bunting milik Samsuddin warga Desa Kembang Ragi mati setelah ditembak oleh anggota Polsek Pasimasunggu Brigpol M.
"Harapannya semoga pihak polisi cepat bertindak karena kami juga butuh," kata Syahrul.
• Terungkap Pembunuh Driver Ojol Wanita di Semak-semak, Suami Sendiri yang Ingin Nikah Lagi
• Baru Kenal di Facebook dan Modus Traktir Makan, Anak Jalanan Perkosa Gadis di Kuburan Cina
Sapi Dijual untuk Membayar Kuliah
Syahrul melanjutkan ceritanya, rencana awal anak sapi akan dijual setelah dilahirkan.
Hasilnya akan digunakan untuk membiayai kuliahnya di UIN Makassar dan memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Syahrul mengaku saat ini ayaknya sudah tua dan tidak bisa bekerja keras lagi.
Sedangkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ibu Syahrul, Hamsina harus jualan kue di pasar.
"Tentu sangat sedih ketika mengetahui sapi yang dipelihara selama ini mati," jelasnya.
Brigpol M Dijatuhi Sanksi
Masih dikutip dari Kompas, Kapolres Selayar, AKBP Temmangnganro Machmud memberikan sanksi disiplin kepada anggotanya yang berinisial Brigpol M.
Ia diberi sanksi lantaran melakukan penembakan.
Namun, sejauh ini, polisi masih belum memberikan kepastian kapan akan mengganti sapi milik warga itu.
Pihak polsek ataupun polres sama-sama belum memberikan jawaban pasti perihal penggantian sapi.
"Saya kurang tahu soal hal tersebut," kata Temmangnganro.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan) (Kompas.com/Nurwahidah)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul "Fakta-fakta Polisi Tembak Mati Sapi Bunting Milik Warga, Padahal Mau Dijual Buat Biaya Kuliah"