7 Siswa SMA dan SMP di Lombok Timur Pilih Menikah Dini karena Terlalu Lama Libur Sekolah

Diakui Arqom bahwa di wilayah tersebut memang kerap terjadi pernikahan dini sehingga dua wilayah itu menjadi wilayah binaan Kemenag

Editor: wulanndari
Pixabay
ILUSTRASI Pernikahan 

TRIBUNLOMBOK.COM - Dampak pandemi semakin meluas, kini para siswa yang masih duduk di bangku SMA dan SMP di Lombok Timur memilih menikah.

Siswa SMA dan SMP ini memilih menikah dini lantaran terlalu lama libur sekolah.

Setidaknya ada tujuh siswa di madrasah aliyah (setingkat SMA) dan madrasah tsanawiyah  (setingkat SMP)  yang melakukan pernikahan dini.

Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Penmad) Kementerian Agama (Kemenag) Lombok Timur Arqom membenarkan bahwa salah satu alasan tujuh siswa menikah karena terlalu lama tidak masuk sekolah.

Adapun para siswa diminta belajar dari rumah sejak Maret karena pandemi Covid-19.

ILUSTRASI Pernikahan
ILUSTRASI Pernikahan (Pixabay)

"Ya di samping alasan itu (tidak masuk sekolah), ada faktor lain yang menyebabkan pernikahan dini," kata Arqom saat dihubungi, Selasa (25/8/2020).

Faktor lainnya, kata Arqom karena para siswa suka sama suka. 

Sebanyak tujuh siswa yang menikah itu terdiri dari lima siswa MA dan dua siswa MTs.

Mereka berasal dari Kecamatan Aik Mal dan Wanasaba.

 

ABG 13 Tahun Diduga Korban Salah Tangkap Polisi, Dianiaya hingga Babak Belur

Penyaluran BLT Rp 600 Ribu untuk Karyawan Ditunda, Menteri Ida: Target Transfer Akhir Agustus

Diakui Arqom bahwa di wilayah tersebut memang kerap terjadi pernikahan dini sehingga dua wilayah itu menjadi wilayah binaan Kemenag dalam pencegahan pernikahan usia dini.

Pembinaan yang dilakukan dengan tetap melakukan sosialisasi, penyuluhan tentang pernikahan dini.

Namun, selama Covid-19, kegiatan tersebut tertunda.

Menurut Arqom angka pernikahan dini di sekolah madrasah lebih rendah dari pada sekolah umum yang mencapai belasan kasus.

"Lebih banyak siswa sekolah umum, kalau tidak salah mencapai 18 orang," kata Arqom.

Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3KB) Lombok Timur Asrul Sani mengatakan, tren kasus pernikahan dini meningkat setiap tahunnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved