Akibat Ledakan di Beirut Lebanon: Kerugian Capai Rp 218,2 Triliun, 135 Tewas, dan 5.000 Korban Luka
Kerugian material hingga korban nyawa setelah kejadian ledakan di Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8/2020) sore waktu setempat.
Dilansir CNN, Lebanon telah mengalokasikan dana sekitar 66,335 juta dolar Amerika (Rp 965 miliar) untuk menangani dampak ledakan di Beirut.
Terkait hal ini, Bank Dunia mengatakan siap membantu memenuhi kebutuhan Lebanon setelah ledakan.
"(Kami) juga bersedia memprogram ulang sumber daya yang ada dan mengeksplorasi pembiayaan tambahan untuk mendukung pembangunan kembali kehidupan dan mata pencaharian orang-orang yang terkena dampak bencana ini," kata Bank Dunia dalam sebuah pertanyaan, dikutip dari AlJazeera.
• Ledakan Beirut Lebanon Berbentuk Jamur Raksasa yang Tewaskan 73 Orang dan Terasa hingga Jarak 200 KM
• Reaksi Dunia soal Ledakan di Beirut Lebanon, Malaysia hingga Musuh Bebuyutan Tawarkan Bantuan
Kronologi Menurut Saksi Mata
Ledakan besar terjadi Beirut, Lebanon, pada Selasa (4/8/2020) sore pukul 06.07 waktu setempat.
Beberapa saksi mata menuturkan kronologi ledakan di Beirut yang menewaskan sekitar 73 orang dan melukai 4.000 korban.
Dikutip Tribunnews dari BBC, seorang saksi mata bernama Hadi Nasrallah mengatakan awalnya ia melihat api.
Namun, saat itu, Nasrallah mengaku tak tahu jika akan terjadi ledakan besar.
Tiba-tiba saja ia kehilangan pendengaran karena ternyata tempat dirinya berada sangat dekat dengan lokasi kejadian.
Selama beberapa detik kehilanan pendengaran, Nasrallah tahu ada yang salah.

Suara ledakan terdengar keras dan bangunanpun bergetar.
Setelahnya, tampak kaca-kaca mobil dan bangunan di sekitar Nasrallah pecah.
Bahkan, kaca-kaca di bangunan tinggi juga turut pecah dan turun ke bawah.
Lebih lanjut, Nasrallah menuturkan orang-orang di Beirut mulai memanggil satu sama lain.
"Kami kaget, karena saat hal seperti ini terjadi, hanya satu daerah yang terkena dampaknya."