Akibat Ledakan di Beirut Lebanon: Kerugian Capai Rp 218,2 Triliun, 135 Tewas, dan 5.000 Korban Luka
Kerugian material hingga korban nyawa setelah kejadian ledakan di Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8/2020) sore waktu setempat.
TRIBUNLOMBOK.COM - Kerugian material hingga korban nyawa setelah kejadian ledakan di Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8/2020) sore waktu setempat.
Selain korban jiwa, ledakan di Beirut juga menyebabkan sebuah kawah muncul.
Kerugian yang ditimbulkan mencapai lebih dari Rp 200 triliun.
Dikutip Tribunnews dari CNN, diameter kawah akibat ledakan di pelabuhan Beirut diperkirakan berukuran sekitar 124 meter, menurut analisis dari citra satelit Planet Labs, Inc.
Ukuran tersebut melebihi sebuah lapangan sepak bola.
Untuk mengukur ukuran kawah itu, CNN menggunakan perangkat lunak geospasial.

Penilaiannya akurat dalam jarak 10 meter.
• Apa Itu Amonium Nitrat? Senyawa yang Diduga Picu Ledakan di Beirut Lebanon
Sementara itu, Gubernur Beirut, Marwan Abboud, mengatakan kerugian kolektif akibat ledakan yang terjadi Selasa kemarin mencapai 10 miliar dolar Amerika (Rp 145,5 triliun) hingga 15 miliar dolar Amerika (Rp 218,2 triliun).
Mengutip AlJazeera, Abboud menjelaskan jumlah itu termasuk kerugian langsung dan tidak langsung terkait bisnis.
Lebih lanjut, Abboud juga mengatakan jumlah gandum yang tersedia saat ini terbatas.
Menurutnya, krisis bisa saja terjadi.
Masih dikutip dari AlJazeera, jumlah korban jiwa akibat ledakan di Beirut bertambah.
Sebanyak 135 orang meninggal dunia dan 5.000 lainnya mengalami luka.
Abboud mengatakan 300.000 orang saat ini kehilangan rumahnya.
Ia menambahkan, pihak berwenang kini sedang berusaha menyediakan makanan, air, dan tempat tinggal bagi mereka.