Wisata Lombok

5 Fakta Tradisi Belanjakan di Lombok Timur: Tarung Tanpa Pelindung Hingga Adu Otot

Belanjakan merupakan seni bertarung antara laki-laki tanpa alat pelindung diri di badan

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/TONI HERMAWAN
TRADISI MASYARAKAT - Para petarung beraksi dalam tradisi Belanjakan di Masbagik, Lombok Timur, Rabu (17/9/2025). Belanjakan merupakan seni bertarung antara laki-laki tanpa alat pelindung diri di badan. 

“Paling tidak ada persatuan-persatuannya ada di setiap kabupaten kota,” kata Mirzanil.

Mirzanil mengakui, meskipun tradisi Belanjakan ini menjadi kegiatan-kegiatan  tahunan, namun mengundang animo dari berbagai masyarakat.

“Tahun ini kita coba undang para petarung atau atlet dari seluruh NTB,” ucapnya.

Dia berharap tradisi ini dapat dikenal  masyarakat luas dan mendapatkan perhatian semua pihak, termasuk para pemangku pemerintah.

“Kita akan undang semua Sasana di luar, kita berharap di kompetisikan tingkat lokal, dan kami juga berharap  bisa masuk Fornas atau PON,” harapnya. 

Pelatih MMA di Lombok Timur, Lalu Sutrisno berharap Belanjakan mendapatkan perhatian. 

Sebab para petarung atau pepadu yang mengikuti tradisi Belanjakan ini memiliki dasar bela diri dan berasal dari perguruan atau komunitas-komunitas tarung, bela diri ataupun taekwondo Pulau Lombok. 

“Dari Belanjakan ini tumbuh para atlet-atlet,” ucapnya.

Dia menyebut, beberapa atlet dari tradisi Belanjakan sudah mengikuti Kejunas MMA ataupun kejuaraan lainnya.

“Ada kemarin dua orang juara PON ada ada ikuti Kejurnas MMA di Surabaya, disini rata-raya cabang olahraga diminta itu beladiri,”  pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved