Siswa SD di Lombok Keracunan MBG

Kesaksian Guru SDN 1 Selat Ikut Santap Menu MBG: 'Saya Cium Aroma Busuk, Seperti Mau Basi'

Guru SDN 1 Selat juga menyantap menu memakan makanan MBG yang diberikan kepada siswa

TribunLombok.com/Ahmad Wawan Sugandika
KERACUNAN MBG - Guru Agama Islam SDN 1 Selat Sumadi memberi keterangan terkait sejumlah siswanya mengalami keracunan setelah mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG). Guru SDN 1 Selat juga menyantap menu memakan makanan MBG yang diberikan kepada siswa. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - 17 murid SDN 1 Selat, Desa Selat, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah mendapatkan perawatan.

Guru Agama Islam SDN 1 Selat Sumadi mengungkap sejumlah guru juga menyantap menu memakan makanan MBG yang diberikan kepada siswa.

“Kita guru juga ada yang makan, jadi kalau ada sisa yang nggak masuk, dari pada mubazir ya kita makan,” ungkapnya, Kamis (4/9/2025).

Sumadi mengaku sempat mencium aroma tidak sedap dari sejumlah porsi makanan.

“Sempat tapi saya cium aroma busuk, seperti mau basi tapi kita tidak tahu berapa, tapi ada memang,” katanya.

Baca juga: Belasan Siswa SD di Lombok Barat Diduga Keracunan MBG: Sakit Perut dan Muntah Usai Makan

Per hari ini, Kamis (4/9/2025), sekolah masih tetap menrima MBG yang rutin di berikan setiap jam 09.00 pagi. 

Kronologi Dugaan Keracunan

Belasan murid SD 1 Selat ini bahkan harus dilarikan ke Puskesmas, usai mengalami sakit perut, mual, hingga muntah-muntah.

Sumadi menceritakan ini merupakan kali pertama terjadi sejak program ini berjalan mulai 19 Agustus 2025.

"Kemarin ini sampai 17 siswa dan siswi kita yang dilarikan ke puskesmas setelah menyantap MBG,” ucap Sumadi.

Kasus dugaan keracunan ini terjadi terhadap siswa kelas 3, 4, 5, dan 6.

Awalnya kasus pertama dilaporkan wali Kelas bahwa ada siswa yang muntah dan mengalami sakit perut setelah makan MBG.

“Ada 7 orang dari kelas 3 yang melapor pertama, dia langsung kami larikan ke puskesmas," kata Sumadi. 

Selanjutnya, 2 orang siswa menyusul hingga totalnya 17 orang.

Uji Sampel Menu MBG di BPOM

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P3KL), Dinas Kesehatan Lombok Barat Suhaili mengungkap tidak menemukan makanan yang terindikasi basi.

Hasil pemeriksaan pertama ini kemudian ditindaklanjuti dengan uji sampel ke laboratorium.

“Sampel sisa makanan sudah kita ambil dan dikirim ke BPOM untuk dilakukan pemeriksaan, ini masih kita tunggu hasil laboratoriumnya,” kata dia.

Ia juga menjelaskan, dugaan keracuan terjadi sekira 30 menit setelah siswa mengkonsumsi MBG di sekolah.

Belasan siswa kemudian mengalami muntah-muntah dan nyeri perut. 

Pihak sekolah langsung membawa siswa ke Puskesmas Suranadi untuk penanganan lebih lanjut.

“Setelah diberi perawatan dan diobservasi di puskesmas, siswa kemudian diberi izin pulang. Sampai saat ini tidak ada korban atau meningal dunia,” kata Suhaili.

Dinas Kesehatan Lombok Barat telah melakukan koordinasi dengan pihak puskesmas mengenai kondisi terkini para siswa.

“Apakah mau di rawat inap di puskesmas atau dirujuk ke rumah sakit tergantung dari perkembangan penyakit,” tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved