Penemuan Mayat Polisi di Lombok

Keluarga Brigadir Esco akan Hearing ke Polda NTB Pekan Ini, Sampaikan 3 Tuntutan

Tokoh masyarakat dan keluarga besar Brigadir Esco Fasca Rely di Lombok Tengah berencana akan melakukan hearing ke Polda NTB.

Penulis: Sinto | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
DUGAAN PEMBUNUHAN - Ayah Brigadir Esco Samsul Herawadi (tengah) dan kakek Brigadir Esco Supardi dan Miase (kiri dan kanan) saat dipanggil Polres Lombok Barat, Selasa (2/9/2025). Pihaknya akan melakukan hearing ke Polda NTB terkait beberapa keresahan. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH -Tokoh masyarakat dan keluarga besar Brigadir Esco Fasca Rely di Lombok Tengah berencana akan melakukan hearing ke Polda NTB. Mereka akan menyampaikan keresahan dan permintaan terkait janggalnya kematian Brigadir Brigadir Esco.

Kuasa hukum keluarga Brigadir Esco, Lalu Anton Hariawan menyampaikan, pihaknya pada hari ini mengirimkan surat ke Polda NTB untuk melakukan hearing.

Tokoh masyarakat dan keluarga dari Bonjeruk Lombok Tengah mengirimkan surat ke Polda NTB untuk bertemu dengan Kapolda NTB dan Dirrreskrimum Polda NTB.

"Karena gelar perkara akan dilakukan di Polda NTB bukan Polres Lombok Barat. Bukti permulaan sudah jelas bahwa meninggal almarhumnya akibat benda tumpul, namun saat keluarga masuk saat selesai autopsi ada beberapa luka benda tajam," jelas Lalu Anton saat dikonfirmasi Tribun Lombok, Senin (8/9/2025). 

  1. Minta Segera Dilakukan Gelar Perkara

Lalu Anton menyampaikan, pihaknya hearing untuk segera melakukan gelar perkara untuk menetapkan tersangka agar tidak menjadi bias atau multitafsir di publik.

"Segera tetapkan tersangka, siapa pelaku utama, siapa yang membantunya karena kalau kami lihat dari kronologi kasusnya, tidak mungkin dilakukan oleh satu orang ini. Pasti lebih dari satu orang," sebut Lalu Anton.

Disampaikannya, terlebih Brigadir Esco merupakan seorang Intel yang pastinya mempunyai bela diri dasar. Oleh karena itu, pihaknya meyakini bahwa terduga pelaku lebih dari satu orang. 

Anton menerangkan, jika seandainya mobil bisa masuk ke rumah almarhum, mungkin jenazahnya sudah dibawa keluar.

"Intinya meninggal almarhum karena dibunuh bukan bunuh diri, itu intinya. Ada pukulan benda tajam dan luka benda tajam bekas sayatan. Sekarang siapa pelakunya," jelas Lalu Anton.

2. Minta Hape Orang yang di TKP untuk Diekstraksi

Anton menerangkan, pihaknya meminta supaya semua handphone orang-orang yang berada TKP yaitu rumah korban untuk segera diekstrak.

"Bukan hanya handphone korban. Cuma yang menjadi poin plus untuk pengungkapan kasus ini bahwa titik koordinat terakhir handphone itu ada di sekitar lokasi. Terakhir almarhum berkomunikasi dan terakhir update ada dititik koordinat lokasi itu (rumah)," jelas Lalu Anton. 

Lalu Anton menyebut, titik koordinat handphone Brigadir Esco masih satu tower dengan terduga pelaku. 

3. Temukan Sayatan Benda Tajam

Anton menyampaikan, terdapat beberapa sayatan benda tajam salah satunya di tangan kiri almarhum Brigadir Esco. Artinya pihaknya menduga ada beberapa luka sayatan karena menghindar atau menangkis benda tajam.

Tangkisan benda tajam tersebut diyakini yang menyebabkan luka ditubuh korban. Bagi Lalu Anton, sudah jelas bahwa meninggalnya Brigadir Esco karena pukulan benda tumpul dan bekas sayatan.

"Perbuatan melawan hukum sudah jelas. Tinggal kepolisian melakukan gelar Perkara siapa sih tersangkanya. Siapa yang turut serta melakukan perkara ini," jelas Lalu Anton. 

4. Sebut Penanganan Kasus Perlu Kehati-hatian

Anton menyampaikan, sejatinya kepolisian bukan lamban menangani kasus pembunuhan ini, namun memang diperlukan kehati-hatian.

Hal ini karena beberapa bukti petunjuk bahwa terduga pelaku cukup canggih dan lumayan memahami bagaimana mengelak.

"Sebagai contoh kendala dikepolisian itu adalah handphone-handphone itu terkunci. Hanya almarhum yang mengetahui. Penyidik perlu meminta bantuan dari digital forensik untuk membuka kunci dari handphone tersebut. Karena tak ada yang tahu, hanya almarhum yang tahu," demikian Lalu Anton. 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved