Rangkaian Prosesi Maulid Adat di Bayan Lombok Utara, Wujud Kecintaan pada Nabi Muhammad SAW

Maulid Adat Bayan adalah sebuah tradisi yang menggabungkan unsur Islam dan adat lokal

|
TribunLombok.com
Ritual Menutu Padi di acara Maulid Adat Desa Karang Bajo, Bayan, Kabupaten Lombok Utara pada Senin, (10/10/2022). Maulid Adat Bayan adalah sebuah tradisi yang menggabungkan unsur Islam dan adat lokal. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Maulid Adat Bayan adalah sebuah tradisi yang menggabungkan unsur Islam dan adat lokal yang masih dilestarikan masyarakat Bayan.

Maulid Adat Bayan menjadi salah satu upacara adat terbesar yang menjadi salah satu identitas Kecamatan Bayan.

Kekentalan nuansa ritual adat yang masih dipegang teguh masyarakat Bayan.

Desa Bayan terletak di Kecamatan Bayan, Lombok Utara. 

Di desa adat ini, terdapat kompleks bangunan tradisional sebagai tempat tinggal raja dan keluarganya.

Desa Adat Bayan awalnya merupakan salah satu kerajaan kecil di Pulau Lombok pada abad ke-11 Masehi (Ritual Maulid Adat Masyarakat Bayat Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Kemendikbud, 2012). 

Baca juga: Maulid Adat Bayan: Makna Ritual Menyembeq

Dengan berbagai prosesi ritual adat yang unik dan sakral, masyarakat Bayan tidak hanya menunjukkan kecintaan dan penghormatan mereka kepadan Nabi Muhammad SAW, tetapi mereka juga menjaga dan melestarikan tradisi warisan leluhur.

Maulid Adat Bayan bukan hanya sekadar perayaan Maulid biasa, tetapi bagian dari identitas dan merupakan warisan budaya yang sangat berharga bagi masyarakat Bayan dan juga Pulau Lombok.

Prosesi

Persiapan maulid Adat Bayan cukup panjang dan unik bahkan jauh sebelum hari Maulid tiba.

Masyarakat Bayan, khususnya yang memiliki hajat khusus telah mempersiapkan berbagai hal untuk menyambut Hari kelahiran baginda Rasulullah SAW ini.

Secara lingkungan adat, rangkaian kegiatan inti baru dimulai sehari jelang hari Maulid yang telah ditentukan tiba.

Pada hari menjelang Hari Maulid tiba, berbagai prosesi kegiatan ritual adat yang unik dan menarik mulai dilakukan seperti: Prosesi Kayu Aiq, Sembeq, dan Menutuq.

Kayu Aiq adalah prosesi adat pengumpulan hasil bumi dari warga yang memiliki hajat untuk diserahkan kepada Maq Lokaq atau kepada Inen Gumi yang kemudian disimpan di dalam Kampu.

Kampu sendiri adalah komplek bangunan suci yang hanya boleh ditempati oleh seorang pemangku adat beserta keluarganya yang disebut Maq Lokaq.

Di dalam Kampu terdapat Berugak Suci, Rumah Adat, dan rumah tempat penyimpanan barang serta hasil bumi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved